Analisis Dampak Pemanfaatan SDA terhadap Lingkungan di Surabaya

Surabaya, kota terbesar kedua di Indonesia, terus berkembang pesat. Pertumbuhan ekonomi dan populasi yang tinggi mendorong pemanfaatan sumber daya alam (SDA) yang semakin intensif. Namun, pemanfaatan SDA yang tidak terkendali dapat menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan. Artikel ini akan menganalisis dampak pemanfaatan SDA terhadap lingkungan di Surabaya.

Eksploitasi Sumber Daya Air dan Pencemaran

Pertumbuhan industri dan populasi di Surabaya meningkatkan kebutuhan akan air. Akibatnya, eksploitasi air tanah menjadi masif, menyebabkan penurunan muka tanah dan intrusi air laut. Selain itu, pembuangan limbah industri dan domestik yang tidak terolah dengan baik mencemari sungai dan laut di Surabaya. Pencemaran air ini mengancam kesehatan manusia dan ekosistem perairan.

Kerusakan Lahan dan Ruang Terbuka Hijau

Perluasan permukiman dan industri di Surabaya berdampak pada konversi lahan. Ruang terbuka hijau (RTH) semakin berkurang, digantikan oleh bangunan dan infrastruktur. Padahal, RTH berperan penting dalam menjaga kualitas udara, menyerap air hujan, dan mengurangi risiko bencana. Kerusakan lahan dan minimnya RTH di Surabaya memperparah dampak perubahan iklim, seperti banjir dan suhu udara yang tinggi.

Pencemaran Udara dan Dampaknya

Sektor transportasi dan industri menjadi penyumbang utama pencemaran udara di Surabaya. Emisi gas buang kendaraan bermotor dan aktivitas pabrik menghasilkan polutan udara seperti karbon monoksida, sulfur dioksida, dan partikel debu. Pencemaran udara ini berdampak buruk bagi kesehatan pernapasan manusia dan dapat memicu berbagai penyakit.

Upaya Pengendalian Dampak Negatif

Pemerintah Kota Surabaya telah melakukan berbagai upaya untuk mengendalikan dampak negatif pemanfaatan SDA. Upaya tersebut antara lain penerapan sistem transportasi massal, pengelolaan sampah terpadu, dan penegakan hukum terhadap pencemaran lingkungan. Selain itu, program penghijauan dan konservasi air juga digalakkan untuk menjaga keberlanjutan lingkungan.

Peran Serta Masyarakat

Upaya pemerintah tidak akan optimal tanpa dukungan masyarakat. Kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam menjaga lingkungan sangat penting. Penerapan gaya hidup ramah lingkungan, seperti mengurangi penggunaan kendaraan pribadi, menghemat air dan energi, serta mengelola sampah dengan baik, dapat membantu meminimalisir dampak negatif pemanfaatan SDA.

Pemanfaatan SDA yang tidak terkendali di Surabaya telah menimbulkan berbagai dampak negatif terhadap lingkungan, seperti pencemaran air, kerusakan lahan, dan pencemaran udara. Upaya pengendalian dampak negatif telah dilakukan oleh pemerintah, namun diperlukan peran serta aktif dari masyarakat untuk mewujudkan Surabaya yang berkelanjutan. Kesadaran dan tindakan nyata dari setiap individu sangat penting dalam menjaga kelestarian lingkungan untuk generasi sekarang dan mendatang.