Perbedaan Hierarki Peraturan Perundang-Undangan Berdasarkan Ketentuan yang Pernah Berlaku dengan yang Berlaku Saat Ini

Dalam artikel ini, kita akan membahas perbedaan hierarki peraturan perundang-undangan berdasarkan ketentuan yang pernah berlaku dengan yang berlaku saat ini. Peraturan perundang-undangan adalah aturan hukum yang mengatur kehidupan masyarakat dan memberikan kerangka kerja untuk menjalankan pemerintahan. Hierarki peraturan perundang-undangan menentukan tingkat kekuatan dan otoritas dari setiap peraturan. Pada masa lalu, hierarki peraturan perundang-undangan didasarkan pada sistem hukum yang berlaku saat itu. Misalnya, dalam sistem hukum Romawi, hierarki peraturan perundang-undangan didasarkan pada hukum kodifikasi yang terdiri dari hukum sipil dan hukum kanon. Hukum sipil adalah hukum yang berlaku untuk warga negara Romawi, sedangkan hukum kanon adalah hukum gereja yang berlaku untuk umat Katolik. Hukum kanon memiliki otoritas yang lebih tinggi daripada hukum sipil. Namun, dengan perkembangan sistem hukum modern, hierarki peraturan perundang-undangan telah mengalami perubahan. Saat ini, hierarki peraturan perundang-undangan didasarkan pada konstitusi negara. Konstitusi adalah hukum dasar yang mengatur struktur pemerintahan dan hak-hak individu dalam suatu negara. Konstitusi memiliki otoritas tertinggi dan tidak dapat diganggu gugat oleh peraturan perundang-undangan lainnya. Di bawah konstitusi, terdapat peraturan perundang-undangan yang dibuat oleh badan legislatif. Peraturan perundang-undangan ini memiliki otoritas yang lebih rendah daripada konstitusi, tetapi masih memiliki kekuatan hukum yang mengikat. Peraturan perundang-undangan ini dapat berupa undang-undang, peraturan pemerintah, atau peraturan daerah, tergantung pada tingkat pemerintahan yang mengeluarkannya. Selain peraturan perundang-undangan, terdapat juga peraturan pelaksana yang dikeluarkan oleh badan eksekutif. Peraturan pelaksana ini dibuat untuk menjalankan dan mengatur pelaksanaan peraturan perundang-undangan. Peraturan pelaksana memiliki otoritas yang lebih rendah daripada peraturan perundang-undangan, tetapi masih memiliki kekuatan hukum yang mengikat. Dalam hierarki peraturan perundang-undangan saat ini, terdapat juga keputusan pengadilan yang memiliki kekuatan hukum yang mengikat. Keputusan pengadilan ini dikeluarkan oleh pengadilan dalam menyelesaikan sengketa hukum. Keputusan pengadilan dapat menjadi preseden yang mengikat pengadilan lainnya dalam kasus yang serupa. Dalam kesimpulan, perbedaan hierarki peraturan perundang-undangan berdasarkan ketentuan yang pernah berlaku dengan yang berlaku saat ini terletak pada sistem hukum yang digunakan dan tingkat kekuatan otoritas dari setiap peraturan. Dalam sistem hukum modern, hierarki peraturan perundang-undangan didasarkan pada konstitusi negara, diikuti oleh peraturan perundang-undangan, peraturan pelaksana, dan keputusan pengadilan.