Dampak Kebakaran Hutan dan Pencemaran Lingkungan

Kebakaran hutan di wilayah Sumatera dan Kalimantan telah menyebabkan timbulnya kabut asap yang meresahkan. Kabut asap ini disebabkan oleh polutan padat jenis aerosol, yang dapat berdampak buruk pada kesehatan manusia serta lingkungan sekitar.

Selain itu, gelombang besar air laut yang mencapai pantai akibat getaran di bawah permukaan air laut juga merupakan ancaman serius bagi kehidupan pesisir. Fenomena ini dapat menghancurkan infrastruktur pantai dan mempengaruhi ekosistem laut secara keseluruhan.

Dalam proses pembuatan biogas, bakteri seperti Methanobacterium sp. memiliki peranan penting dalam proses asidifikasi. Namun, penggunaan pupuk nitrogen berlebihan atau pembuangan limbah berbahaya ke sungai dapat menyebabkan pencemaran air yang merugikan lingkungan.

Polusi udara dari sumber alami seperti letusan gunung juga turut memberikan dampak negatif terhadap kualitas udara di sekitar kita. Selain itu, plastic sebagai material yang sulit terurai membutuhkan waktu ratusan tahun untuk terurai sepenuhnya, meninggalkan jejak polusi lingkungan yang signifikan.

Limbah pertambangan emas seperti arsenik dan merkuri juga menjadi masalah serius dalam konteks pencemaran lingkungan. Pengelolaannya harus dilakukan dengan hati-hati agar tidak menimbulkan dampak negatif bagi ekosistem sekitar.

Pemanfaatan limbah kotor hewan sebagai sumber energi melalui produksi biogas adalah langkah positif dalam upaya daur ulang limbah organik menjadi energi bersih. Hal ini membantu mengurangi jumlah sampah organik yang dibuang begitu saja tanpa manfaat lebih lanjut.