Dampak Erupsi Gunung Merapi: Jumlah Pengungsi dan Kerusakan Rumah

Erupsi Gunung Merapi pada tanggal 25 Desember 2021 telah menyebabkan dampak yang signifikan bagi masyarakat sekitar. Data yang diperoleh dari Posko Penanganan Darurat Bencana Erupsi menunjukkan bahwa terdapat 4 orang meninggal dunia akibat erupsi ini, sementara 6 orang masih dinyatakan hilang. Salah satu dampak yang paling terasa adalah jumlah warga yang mengungsi. Hingga saat ini, tercatat sebanyak 9.417 jiwa yang mengungsi di 402 titik pengungsian. Kecamatan Pasirian menjadi pusat pengungsian dengan 15 titik dan jumlah pengungsi mencapai 1.657 jiwa. Di Kecamatan Cendipuro, terdapat 22 titik pengungsian dengan jumlah pengungsi mencapai 3.897 jiwa. Sedangkan di Kecamatan Pronojiwo, terdapat 7 titik pengungsian dengan jumlah pengungsi mencapai 1.136 jiwa. Selain itu, erupsi Gunung Merapi juga menyebabkan kerusakan pada rumah penduduk. Terdapat 1.027 unit rumah yang mengalami kerusakan akibat erupsi ini. Mayoritas kerusakan rumah terjadi di Desa Sumberwuluh, Kecamatan Cendipuro, dengan 505 unit rumah mengalami kerusakan berat. Dampak erupsi Gunung Merapi ini sangat merugikan masyarakat sekitar. Banyak warga yang kehilangan tempat tinggal dan harus mengungsi untuk sementara waktu. Selain itu, kerusakan rumah juga menjadi masalah serius yang harus segera ditangani. Pemerintah dan berbagai lembaga terkait perlu bekerja sama untuk memberikan bantuan dan pemulihan kepada masyarakat yang terdampak. Dalam struktur teks berita, kutipan ini termasuk dalam bagian tubuh berita. Bagian ini berisi informasi rinci tentang dampak erupsi Gunung Merapi, seperti jumlah pengungsi dan kerusakan rumah.