Menggunakan Kohesi dalam Penulisan Deskriptif

Ketika menulis artikel deskriptif, kohesi adalah aspek penting yang harus dipertimbangkan. Kohesi mengacu pada cara kalimat dan paragraf bekerja sama untuk menciptakan esai yang koheren dan lancar. Tanpa kohesi, esai dapat terasa terpisah dan sulit diikuti. Dalam paragraf ini, saya akan menunjukkan contoh penggunaan kohesi yang salah dan memberikan revisi untuk membuat esai lebih koheren. Contoh peng kohesi yang salah: Pada hari yang cerah, saya pergi ke taman untuk berjalan-jalan. Saya melihat banyak orang yang berlari dan bermain di area bermain. Saya juga melihat banyak pohon yang hijau dan bunga yang mekar. Saya merasa bahagia dan puas. Revisi: Pada hari yang cerah, saya pergi ke taman untuk berjalan-jalan. Saya melihat banyak orang yang berlari dan bermain di area bermain. Saya juga melihat banyak pohon yang hijau dan bunga yang mekar. Saya merasa bahagia dan puas karena taman itu penuh dengan aktivitas dan keindahan alam. Dalam revisi ini, saya menggunakan kata-kata transisi seperti "karena" untuk menghubungkan kalimat-kalimat dan membuat esai lebih koheren. Saya juga menggunakan kalimat-kalimat yang lebih deskriptif untuk memberikan gambaran yang lebih jelas tentang taman dan suasana hati saya. Dengan menggunakan kohesi yang lebih baik, esai menjadi lebih menarik dan mudah dibaca.