Penguatan Dinding Penahan Tanah dengan Pita Logam

Dinding penahan tanah yang diperkuat adalah dinding yang fleksibel. Komponen utamanya adalah: 1. Bockill, yang merupakan tanah granular 2. Pita penguat, yang merupakan pita tipis dan lebar yang ditempatkan pada interval teratur 3. Penutup di bagian depan, yang disebut sebagai kulit Gambar 11.1 adalah diagram dari dinding penahan tanah yang diperkuat. Perhatikan bahwa, pada kedalaman tertentu, pita penguat ditempatkan dengan jarak horizontal \( S_{N} \) dari pusat ke pusat; jarak vertikal antara pita penguat (pusat ke pusat) adalah \( S_{V} \). Kulit dapat dibangun dengan bagian-bagian material tipis yang relatif fleksibel. Lee, Adams, dan Vagneron (1973) telah menunjukkan bahwa, dengan desain yang konservatif, kulit baja galvanis berketebalan \( 5 \)-mm (\( \approx 0.2 \)-in.) sudah cukup untuk menahan dinding setinggi sekitar \( 14-15 \) m (45-50 ft). Dalam kebanyakan kasus, lempengan beton pracetak juga dapat digunakan sebagai kulit. Lempengan-lempengan tersebut bergerigi agar saling cocok sehingga tanah tidak mengalir keluar antara sambungan-sambungan. Ketika kulit logam digunakan, mereka diikat bersama dengan baut, dan pita penguat ditempatkan di antara kulit-kulit tersebut. Gambar 11.2 dan 11.3 menunjukkan dinding penahan tanah yang diperkuat sedang dalam konstruksi dengan lempengan beton pracetak sebagai kulitnya. Gambar 11.4 menunjukkan pita penguat logam yang terpasang pada lempengan beton. Metode paling sederhana dan umum untuk desain pita penguat adalah metode Rankine. Berikut adalah diskusi rinci tentang prosedur ini.