Perbedaan Pendekatan Kardinal dan Ordinal dalam Penelitian

Pendekatan kardinal dan ordinal adalah dua pendekatan yang sering digunakan dalam penelitian untuk mengukur dan menganalisis data. Meskipun keduanya berhubungan dengan pengukuran, ada perbedaan signifikan antara keduanya. Pendekatan kardinal adalah pendekatan yang menggunakan skala pengukuran yang memiliki titik nol yang jelas. Dalam pendekatan ini, data diukur dalam angka yang dapat dihitung dan dihitung ulang. Contoh pengukuran kardinal adalah pengukuran suhu dalam derajat Celsius atau pengukuran berat dalam kilogram. Dalam pendekatan kardinal, perbedaan antara dua angka memiliki arti yang jelas dan dapat diinterpretasikan secara kuantitatif. Di sisi lain, pendekatan ordinal adalah pendekatan yang menggunakan skala pengukuran yang mengurutkan data dalam urutan tertentu. Dalam pendekatan ini, data diurutkan berdasarkan tingkatannya, tetapi perbedaan antara dua angka tidak memiliki arti yang jelas secara kuantitatif. Contoh pengukuran ordinal adalah peringkat kepuasan pelanggan atau tingkat pendidikan. Dalam pendekatan ordinal, hanya urutan data yang penting, bukan jarak antara dua angka. Perbedaan utama antara pendekatan kardinal dan ordinal terletak pada interpretasi data. Dalam pendekatan kardinal, data dapat diinterpretasikan secara kuantitatif dan perbedaan antara dua angka memiliki arti yang jelas. Sedangkan dalam pendekatan ordinal, data hanya dapat diinterpretasikan secara kualitatif berdasarkan urutan data. Selain itu, pendekatan kardinal juga memungkinkan untuk melakukan operasi matematika seperti penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian. Sedangkan pendekatan ordinal tidak memungkinkan operasi matematika semacam itu karena perbedaan antara dua angka tidak memiliki arti yang jelas secara kuantitatif. Dalam penelitian, pemilihan pendekatan yang tepat sangat penting untuk memastikan validitas dan reliabilitas data. Jika penelitian membutuhkan pengukuran yang dapat diinterpretasikan secara kuantitatif dan memungkinkan operasi matematika, pendekatan kardinal harus digunakan. Namun, jika penelitian hanya membutuhkan pengurutan data berdasarkan tingkatannya, pendekatan ordinal dapat digunakan. Dalam kesimpulan, perbedaan antara pendekatan kardinal dan ordinal terletak pada interpretasi data dan kemampuan untuk melakukan operasi matematika. Pemilihan pendekatan yang tepat dalam penelitian sangat penting untuk memastikan validitas dan reliabilitas data.