Bangun Pagi Ria! **

Sinar mentari pagi menerobos celah gorden, menyapa kamar Ria yang masih tertidur pulas. Jam weker di nakas berbunyi nyaring, namun Ria tak bergeming. Hari ini adalah hari ulangan harian Bahasa Arab, dan Ria harus bangun pagi untuk mempersiapkan diri. Shani, sang kakak, yang sudah siap dengan seragam sekolahnya, menghampiri kamar Ria. "Ria, bangun! Udah siang nih," teriak Shani sambil mengetuk pintu kamar adiknya. Ria menggeliat, matanya masih terpejam. "Lima menit lagi, Shan," jawabnya dengan suara serak. Shani menggelengkan kepala. "Enggak bisa, Ria. Kamu harus bangun sekarang. Nanti telat ke sekolah!" Ria akhirnya membuka matanya dan menguap lebar. "Ish, kenapa sih harus ulangan hari ini?" keluhnya. Shani tersenyum. "Ya udah, cepetan mandi. Aku udah siapin sarapan." Ria pun bangkit dari tempat tidur dan bergegas menuju kamar mandi. Shani, dengan penuh kasih sayang, membantu Ria menyiapkan seragam sekolahnya. "Semangat ya, Ria! Kamu pasti bisa kok," kata Shani sambil mencium pipi adiknya. Ria mengangguk, matanya berbinar. "Makasih, Shan. Aku pasti bisa!" Shani tersenyum dan melangkah keluar kamar. Ria pun bersiap untuk menghadapi hari yang menantang ini. Wawasan:** Kisah ini menunjukkan betapa pentingnya dukungan keluarga dalam menghadapi tantangan hidup. Shani, sebagai kakak, selalu ada untuk Ria, memberikan semangat dan bantuan yang dibutuhkan. Dukungan keluarga adalah sumber kekuatan yang tak ternilai bagi setiap orang, terutama saat menghadapi masa-masa sulit.