Fraktur Tulang Scapula dan Clavicula: Penyebab, Gejala, dan Penanganan

Fraktur tulang scapula dan clavicula merupakan cedera serius yang dapat terjadi akibat berbagai penyebab, mulai dari kecelakaan lalu lintas hingga jatuh saat berolahraga. Kedua tulang ini memiliki peran penting dalam pergerakan bahu dan lengan atas, sehingga fraktur pada area ini dapat sangat mengganggu aktivitas sehari-hari. Memahami penyebab, gejala, dan penanganan yang tepat untuk fraktur tulang scapula dan clavicula sangat penting untuk memastikan pemulihan yang optimal dan mencegah komplikasi jangka panjang.

Anatomi Tulang Scapula dan Clavicula

Tulang scapula, atau yang lebih dikenal sebagai tulang belikat, adalah tulang berbentuk segitiga yang terletak di bagian belakang atas tubuh. Sementara itu, tulang clavicula atau tulang selangka adalah tulang berbentuk huruf S yang menghubungkan tulang dada dengan bahu. Kedua tulang ini bekerja sama untuk memberikan stabilitas dan mobilitas pada bahu dan lengan atas. Fraktur pada tulang scapula dan clavicula dapat terjadi secara terpisah atau bersamaan, tergantung pada mekanisme cedera yang dialami.

Penyebab Fraktur Tulang Scapula dan Clavicula

Fraktur tulang scapula dan clavicula umumnya disebabkan oleh trauma langsung atau tidak langsung pada area bahu. Beberapa penyebab utama fraktur tulang scapula dan clavicula meliputi:

1. Kecelakaan lalu lintas, terutama tabrakan mobil atau sepeda motor

2. Jatuh dengan posisi tangan terbuka atau langsung menimpa bahu

3. Benturan keras saat berolahraga, seperti dalam olahraga kontak atau ekstrem

4. Kecelakaan kerja, terutama di industri konstruksi atau manufaktur

5. Cedera berulang atau stres pada area bahu, yang dapat menyebabkan fraktur lelah

Penting untuk diingat bahwa fraktur tulang scapula relatif jarang terjadi dibandingkan dengan fraktur tulang clavicula, karena tulang scapula terlindungi oleh otot-otot di sekitarnya.

Gejala Fraktur Tulang Scapula dan Clavicula

Gejala fraktur tulang scapula dan clavicula dapat bervariasi tergantung pada tingkat keparahan dan lokasi fraktur. Namun, beberapa gejala umum yang sering dialami oleh penderita fraktur tulang scapula dan clavicula antara lain:

1. Nyeri hebat pada area bahu atau tulang selangka

2. Bengkak dan memar di sekitar area yang terkena

3. Kesulitan menggerakkan lengan atau bahu

4. Deformitas atau bentuk yang tidak normal pada area bahu

5. Suara krepitasi atau bunyi gesekan saat menggerakkan bahu

6. Penurunan fungsi lengan dan bahu

7. Mati rasa atau kesemutan di lengan atau tangan

Pada kasus fraktur tulang scapula, penderita mungkin juga mengalami kesulitan bernapas jika fraktur menyebabkan cedera pada paru-paru.

Diagnosis Fraktur Tulang Scapula dan Clavicula

Diagnosis fraktur tulang scapula dan clavicula biasanya dimulai dengan pemeriksaan fisik oleh dokter. Dokter akan memeriksa area yang terkena untuk menilai derajat nyeri, bengkak, dan deformitas. Selain itu, dokter juga akan melakukan pemeriksaan fungsi saraf dan pembuluh darah untuk memastikan tidak ada cedera tambahan.

Untuk mengonfirmasi diagnosis dan menentukan tingkat keparahan fraktur, dokter biasanya akan merekomendasikan pemeriksaan pencitraan seperti:

1. Rontgen: Metode paling umum untuk mendiagnosis fraktur tulang

2. CT Scan: Memberikan gambaran yang lebih detail, terutama untuk fraktur tulang scapula yang kompleks

3. MRI: Dapat membantu mendeteksi cedera pada jaringan lunak di sekitar fraktur

Penanganan Fraktur Tulang Scapula dan Clavicula

Penanganan fraktur tulang scapula dan clavicula tergantung pada jenis dan tingkat keparahan fraktur. Beberapa metode penanganan yang umum dilakukan meliputi:

1. Perawatan non-operatif:

- Immobilisasi dengan menggunakan arm sling atau figure-of-eight brace

- Terapi es untuk mengurangi bengkak dan nyeri

- Obat-obatan untuk mengatasi rasa sakit

- Fisioterapi setelah periode immobilisasi untuk memulihkan fungsi dan kekuatan

2. Perawatan operatif:

- Reduksi terbuka dan fiksasi internal (ORIF) dengan menggunakan plat dan sekrup

- Fiksasi eksternal untuk kasus fraktur yang sangat kompleks

- Artroskopi untuk memperbaiki cedera pada sendi bahu

Pemilihan metode penanganan akan disesuaikan dengan kondisi pasien, jenis fraktur, dan potensi komplikasi yang mungkin timbul.

Prognosis dan Rehabilitasi

Prognosis untuk fraktur tulang scapula dan clavicula umumnya baik, terutama jika mendapatkan penanganan yang tepat dan segera. Waktu pemulihan dapat bervariasi, mulai dari 6 minggu hingga beberapa bulan, tergantung pada tingkat keparahan fraktur dan metode penanganan yang dipilih.

Rehabilitasi merupakan bagian penting dalam proses pemulihan. Program rehabilitasi biasanya meliputi:

1. Latihan range of motion untuk memulihkan fleksibilitas

2. Latihan penguatan otot untuk membangun kembali kekuatan bahu dan lengan

3. Terapi manual untuk mengurangi nyeri dan meningkatkan mobilitas

4. Edukasi pasien tentang pencegahan cedera berulang

Fraktur tulang scapula dan clavicula memang dapat menimbulkan rasa sakit dan ketidaknyamanan yang signifikan, namun dengan penanganan yang tepat dan rehabilitasi yang komprehensif, sebagian besar pasien dapat pulih sepenuhnya dan kembali ke aktivitas normal mereka. Penting bagi penderita untuk mengikuti instruksi dokter dan terapis dengan seksama, serta bersabar selama proses pemulihan untuk mencapai hasil yang optimal. Dengan pemahaman yang baik tentang penyebab, gejala, dan pilihan penanganan yang tersedia, pasien dapat berperan aktif dalam proses penyembuhan mereka dan meningkatkan peluang untuk pemulihan yang sukses.