Keindahan Sederhana dalam Kamar Rapuh

Kamar yang rapuh, beralas plastik bekas, dan berjendela kayu sisa rumah tetangga itu menjadi saksi setia kehidupan Namus, musisi yang berbakat. Meski sederhana, kamar tersebut memiliki keindahan tersendiri yang terpancar melalui sinar matahari yang masuk melalui celah-celah jendela dan embusan angin yang lewat melalui lubang-lubang di dinding. 34. Maksud dari kalimat bercetak miring tersebut adalah untuk menggambarkan kondisi kamar yang tidak ideal, namun tetap memiliki keindahan yang unik. Meskipun kamar tersebut rapuh dan sederhana, Namus mampu menemukan kebahagiaan dan inspirasi di dalamnya. 35. Majas yang terdapat dalam penggalan cerita di atas adalah personifikasi. Hal ini terlihat dari penggunaan kata-kata seperti "kamar yang rapuh" dan "jendela kayu sisa rumah tetangga itu menjadi saksi setia". Dalam penggunaan majas ini, kamar dan jendela dihidupkan seolah-olah memiliki kemampuan untuk melihat dan merasakan. Alasan penggunaan majas personifikasi dalam penggalan cerita ini adalah untuk memberikan kesan bahwa kamar tersebut memiliki karakter dan kehidupan sendiri. Dengan demikian, pembaca dapat lebih terhubung dengan kamar tersebut dan merasakan keindahan yang terpancar darinya, meskipun kondisinya tidak sempurna.