Kinan dan Mawar, Sebuah Kenangan yang Menghangatkan **

** Minggu pagi yang cerah, sinar matahari hangat menyapa keluarga Natio. Namun, suasana rumah terasa berbeda. Ria dan Naysila, dua adik perempuan yang baru diadopsi keluarga Natio, terbaring lemah di tempat tidur mereka. Demam tinggi membuat tubuh mereka gemetar dan wajah mereka pucat. Shani, kakak tertua mereka yang juga anggota JKT48, terkejut melihat kondisi adik-adiknya. Ia segera memanggil seluruh anggota keluarga. Ria dan Naysila merintih kesakitan, air mata mengalir deras di pipi mereka. Melihat adik-adiknya menderita, Shani langsung memeluk mereka erat. Dalam pelukan hangat Shani, Ria dan Naysila memanggil nama kedua orang tua mereka, Kinan dan Mawar. Argantara dan Veranda, ayah dan ibu angkat Ria dan Naysila, tercengang mendengar nama itu. Kinan dan Mawar adalah teman lama mereka, kenangan masa muda yang terukir dalam ingatan mereka. Seketika, sebuah kenyataan mengejutkan terungkap. Ria dan Naysila, anak-anak yang mereka adopsi, ternyata adalah anak dari teman lama mereka. Kinan dan Mawar, orang tua Ria dan Naysila, telah meninggal dalam kecelakaan pesawat beberapa bulan lalu. Argantara dan Veranda terdiam, hati mereka dipenuhi rasa haru dan simpati. Mereka menyadari bahwa Ria dan Naysila tidak hanya kehilangan orang tua mereka, tetapi juga kehilangan kenangan masa kecil bersama orang tua mereka. Shani, Gracia, dan Oniel, ketiga kakak perempuan Ria dan Naysila, berusaha menghibur adik-adik mereka. Mereka bercerita tentang kenangan indah bersama Kinan dan Mawar, tentang kebaikan dan kasih sayang yang pernah mereka rasakan. Di tengah kesedihan, keluarga Natio merasakan sebuah ikatan yang kuat. Mereka menyadari bahwa Ria dan Naysila bukan hanya adik, tetapi juga bagian dari keluarga mereka. Kinan dan Mawar, meskipun telah tiada, tetap hidup dalam kenangan mereka, menjadi sebuah cerita yang menghangatkan hati dan menguatkan ikatan keluarga.