Analisis Data SDKI Mengenai Prevalensi dan Penanganan Diabetes Melitus di Indonesia

Diabetes Melitus (DM) telah menjadi masalah kesehatan global yang serius, termasuk di Indonesia. Data Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) menunjukkan bahwa prevalensi dan penanganan DM di Indonesia memerlukan perhatian lebih lanjut. Artikel ini akan membahas analisis data SDKI mengenai prevalensi dan penanganan DM di Indonesia.

Prevalensi Diabetes Melitus di Indonesia

Data SDKI menunjukkan bahwa prevalensi DM di Indonesia terus meningkat. Pada tahun 2013, prevalensi DM di Indonesia adalah 6,9%, dan pada tahun 2018, angka ini meningkat menjadi 8,5%. Peningkatan ini menunjukkan bahwa DM menjadi masalah kesehatan yang semakin serius di Indonesia.

Prevalensi DM lebih tinggi di kalangan perempuan dibandingkan laki-laki. Data SDKI menunjukkan bahwa prevalensi DM di kalangan perempuan adalah 9,3%, sedangkan di kalangan laki-laki adalah 7,6%. Selain itu, prevalensi DM juga meningkat seiring dengan bertambahnya usia. Prevalensi DM di kalangan orang dewasa berusia 45-59 tahun adalah 14,7%, dan di kalangan orang dewasa berusia 60 tahun ke atas adalah 22,1%.

Penanganan Diabetes Melitus di Indonesia

Penanganan DM di Indonesia masih menjadi tantangan. Data SDKI menunjukkan bahwa hanya sekitar setengah dari orang dewasa yang didiagnosis dengan DM yang menerima perawatan. Selain itu, hanya sekitar sepertiga dari mereka yang menerima perawatan yang dapat mengendalikan gula darah mereka dengan baik.

Penanganan DM di Indonesia juga dihadapkan pada masalah akses ke layanan kesehatan. Data SDKI menunjukkan bahwa sekitar sepertiga dari orang dewasa yang didiagnosis dengan DM tidak memiliki akses ke layanan kesehatan. Hal ini menunjukkan bahwa masih ada banyak orang dengan DM di Indonesia yang tidak mendapatkan perawatan yang mereka butuhkan.

Upaya Penanggulangan Diabetes Melitus di Indonesia

Mengingat prevalensi dan penanganan DM di Indonesia, upaya penanggulangan DM perlu ditingkatkan. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang DM. Data SDKI menunjukkan bahwa sekitar setengah dari orang dewasa di Indonesia tidak mengetahui bahwa mereka memiliki DM. Oleh karena itu, kampanye edukasi tentang DM perlu ditingkatkan.

Selain itu, akses ke layanan kesehatan juga perlu ditingkatkan. Hal ini dapat dilakukan dengan meningkatkan jumlah fasilitas kesehatan yang menyediakan layanan untuk DM, serta meningkatkan ketersediaan obat dan peralatan untuk pengendalian gula darah.

Diabetes Melitus adalah masalah kesehatan yang serius di Indonesia, dan data SDKI menunjukkan bahwa prevalensi dan penanganan DM di Indonesia memerlukan perhatian lebih lanjut. Upaya penanggulangan DM perlu ditingkatkan, termasuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang DM dan meningkatkan akses ke layanan kesehatan. Dengan demikian, kita dapat berharap untuk mengurangi beban DM di Indonesia.