Dampak Inflasi dan Deflasi di Indonesia pada Awal Tahun 2016

Pada awal tahun 2016, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan bahwa Indonesia mengalami deflasi. Namun, apakah kemungkinan inflasi masih akan terjadi pada akhir bulan Januari 2016? Artikel ini akan menjawab pertanyaan tersebut dan menarik kesimpulan dari data yang disampaikan oleh BPS. Dalam artikel tersebut, BPS menyampaikan bahwa inflasi masih berlanjut pada bulan Januari 2016. Meskipun terjadi penurunan harga bahan pangan seperti bawang dan cabai, masih terdapat faktor-faktor lain yang menyebabkan inflasi. Pada bulan Desember 2015, inflasi mencapai 0,96%, dengan pemicu utama berasal dari kenaikan harga bahan pangan, minuman, rokok, tembakau, serta transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan. Meskipun terdapat harapan bahwa inflasi akan berkurang dengan adanya musim tanam, BPS tidak memperkirakan penurunan yang signifikan pada bulan Januari 2016. Oleh karena itu, kemungkinan masih ada inflasi pada akhir bulan Januari 2016. Dari data yang disampaikan oleh BPS, dapat diambil kesimpulan bahwa inflasi masih menjadi masalah yang perlu diperhatikan di Indonesia pada awal tahun 2016. Meskipun terdapat beberapa faktor yang menyebabkan deflasi, seperti penurunan harga bahan pangan, masih terdapat faktor-faktor lain yang menyebabkan inflasi. Oleh karena itu, perlu dilakukan langkah-langkah yang efektif untuk mengendalikan inflasi dan menjaga stabilitas ekonomi negara. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa inflasi masih menjadi perhatian utama di Indonesia pada awal tahun 2016. Langkah-langkah yang tepat perlu diambil untuk mengendalikan inflasi dan menjaga stabilitas ekonomi negara.