Jenis Pelanggaran Hukum dan Sanksi yang Mungkin Diterima dalam Kasus Penjualan Ganja oleh ABK

Dalam kasus penjualan ganja oleh seorang anak buah kapal (ABK) yang terjadi di Penjaringan, Jakarta Utara, terdapat beberapa jenis pelanggaran hukum yang dilakukan oleh pelaku. Selain itu, pelaku juga akan menghadapi sanksi yang mungkin akan diterimanya. Dalam artikel ini, kita akan menganalisis dan menjelaskan jenis pelanggaran hukum yang dilakukan oleh pelaku serta sanksi yang kemungkinan akan diterimanya. Jenis Pelanggaran Hukum: Pelaku dalam kasus ini melakukan dua jenis pelanggaran hukum yang terkait dengan narkotika. Pertama, pelaku melanggar Pasal 111 Undang-Undang Narkotika No 35 Tahun 2009 tentang kepemilikan narkotika. Dalam kasus ini, pelaku memiliki 500 gram daun ganja kering yang merupakan narkotika. Pelanggaran ini dapat dikenai sanksi hukuman penjara minimal 5 tahun dan paling lama 20 tahun. Selain itu, pelaku juga melanggar Pasal 112 Undang-Undang Narkotika No 35 Tahun 2009 tentang penyalahgunaan narkotika. Dalam kasus ini, pelaku mengonsumsi ganja yang dimilikinya sebelum berangkat naik kapal untuk menangkap ikan. Pelanggaran ini juga dapat dikenai sanksi hukuman penjara minimal 5 tahun dan paling lama 20 tahun. Sanksi yang Kemungkinan Akan Diterima Pelaku: Berdasarkan jenis pelanggaran hukum yang dilakukan oleh pelaku, sanksi yang kemungkinan akan diterimanya adalah hukuman penjara minimal 5 tahun dan paling lama 20 tahun. Hal ini sesuai dengan Pasal 111 dan Pasal 112 Undang-Undang Narkotika No 35 Tahun 2009. Selain itu, pelaku juga dapat dikenai sanksi tambahan berdasarkan Pasal 114 Undang-Undang Narkotika No 35 Tahun 2009 tentang pengedaran narkotika. Jika terbukti bahwa pelaku telah mengedarkan daun ganja selama dua tahun lebih, pelaku dapat menghadapi ancaman hukuman mati. Kesimpulan: Dalam kasus penjualan ganja oleh ABK di Penjaringan, terdapat dua jenis pelanggaran hukum yang dilakukan oleh pelaku, yaitu kepemilikan narkotika dan penyalahgunaan narkotika. Pelaku kemungkinan akan menerima sanksi hukuman penjara minimal 5 tahun dan paling lama 20 tahun. Selain itu, jika terbukti bahwa pelaku telah mengedarkan narkotika selama dua tahun lebih, pelaku dapat menghadapi ancaman hukuman mati.