Teman Beda Agama: Kisah Sakur

Sakura adalah seorang Muslim berusia 11 tahun yang tinggal di sebuah kota kecil di Jepang. Dia selalu menjadi anak yang baik hati dan penyayang, dan dia sangat mencintai bermain dengan teman-temannya. Suatu hari, dia bertemu dengan Hikari, seorang Kristen berusia 10 tahun yang baru pindah ke kota itu. Hikari baik hati dan penyayang, dan dia dan Sakura langsung menjadi teman baik. Seiring berjalannya waktu, Sakura dan Hikari bertemu dengan beberapa teman baru yang juga memiliki agama yang berbeda. Ada Norika, seorang Katolik berusia 10 tahun yang sangat pintar dan suka belajar. Ada juga Fumie, seorang Hindu berusia 11 tahun yang suka bermain olahraga dan mengeksplorasi alam. Dan akhirnya, ada Aoi, seorang Buddha berusia 11 tahun yang suka seni dan musik. Meskipun mereka memiliki agama yang berbeda, kelompok teman itu sangat menyukai bermain bersama dan berbagi cerita dan pengalaman mereka. Mereka akan mengadakan pesta di istana Sakura, di mana mereka akan menari dan bernyanyi dan berbagi makanan dan minuman. Suatu malam, Fumie memutuskan untuk mengadakan pesta khusus di istana Sakura. Dia mengundang semua teman-temannya, dan mereka semua sangat senang untuk menghadiri. Mereka menari dan bernyanyi, dan mereka berbagi makanan dan minuman. Mereka juga berbagi cerita dan pengalaman mereka, dan mereka semua sangat menyenangkan. Saat malam semakin larut, mereka semua merasa sangat dekat dan bersahutan. Mereka menyadari bahwa meskipun mereka memiliki agama yang berbeda, mereka semua memiliki banyak kesamaan dan mereka semua mencintai satu sama lain. Mereka bersyukur memiliki teman-teman yang berbeda agama, dan mereka tahu bahwa mereka akan selalu menghargai persahabatan mereka. Sejak hari itu, Sakura dan teman-temannya terus mengadakan pesta di istana Sakura, dan mereka selalu bersenang-senang dan menyenangkan. Mereka belajar bahwa persahabatan tidak mengenal batas, dan mereka bersyukur memiliki satu sama lain.