Bagaimana Raden Rahmat Berperan dalam Membangun Toleransi Antar Agama di Jawa?

Wali Songo dikenal luas sebagai penyebar agama Islam di tanah Jawa. Di antara sembilan wali tersebut, Raden Rahmat atau Sunan Ampel memiliki peran yang sangat penting, terutama dalam membangun toleransi antaragama. Beliau tidak hanya berdakwah, tetapi juga meletakkan dasar-dasar toleransi yang memungkinkan Islam berkembang harmonis di tengah masyarakat Jawa yang mayoritas Hindu-Buddha.

Mengenal Sosok Sunan Ampel dan Dakwahnya di Jawa

Sunan Ampel, yang lahir dengan nama Raden Rahmat, merupakan putra dari Maulana Malik Ibrahim, salah satu wali yang lebih dulu datang ke Jawa. Beliau lahir di Champa pada tahun 1401 M dan tiba di Jawa pada awal abad ke-15. Sunan Ampel memilih daerah Ampel Denta, Surabaya, sebagai pusat dakwahnya. Di tempat inilah, beliau mendirikan masjid dan pesantren yang menjadi pusat pembelajaran agama Islam bagi masyarakat sekitar.

Metode dakwah Sunan Ampel dikenal sangat akomodatif dan bijaksana. Beliau tidak memaksakan ajaran Islam, melainkan mendekati masyarakat Jawa dengan penuh kearifan. Sunan Ampel berdakwah dengan memadukan nilai-nilai Islam dengan budaya lokal, sehingga mudah diterima oleh masyarakat Jawa.

Strategi Sunan Ampel dalam Membangun Toleransi Antaragama

Salah satu strategi Sunan Ampel dalam membangun toleransi adalah dengan menghormati adat dan budaya lokal. Beliau tidak serta merta menolak tradisi Hindu-Buddha yang telah mengakar kuat di masyarakat. Sebaliknya, Sunan Ampel justru mengintegrasikan nilai-nilai Islam ke dalam tradisi tersebut, sehingga proses Islamisasi dapat berjalan secara damai.

Contoh nyata dari strategi ini adalah penggunaan istilah "Mo Limo" yang merupakan akronim dari "Moh Main" (tidak berjudi), "Moh Ngombe" (tidak minum minuman keras), "Moh Maling" (tidak mencuri), "Moh Madat" (tidak menggunakan narkoba), dan "Moh Madon" (tidak berzina). Istilah-istilah Jawa ini digunakan Sunan Ampel untuk menyampaikan pesan-pesan moral Islam, sehingga lebih mudah dipahami dan dipraktikkan oleh masyarakat.

Peninggalan Sunan Ampel dan Relevansinya di Masa Kini

Toleransi yang ditanamkan oleh Sunan Ampel telah memberikan kontribusi besar bagi perkembangan Islam di Jawa. Masjid Ampel Denta yang didirikannya menjadi bukti nyata warisan dakwahnya dan hingga kini masih menjadi salah satu pusat keagamaan penting di Indonesia.

Ajaran Sunan Ampel tentang toleransi tetap relevan hingga saat ini. Di tengah kemajemukan masyarakat Indonesia, sikap saling menghormati dan menghargai perbedaan menjadi kunci utama dalam menjaga kerukunan dan keharmonisan. Prinsip-prinsip yang beliau ajarkan, seperti hidup rukun antarumat beragama dan tidak memaksakan keyakinan, menjadi landasan penting dalam membangun masyarakat yang toleran dan damai.

Sunan Ampel telah memberikan teladan nyata tentang pentingnya toleransi dalam membangun masyarakat yang harmonis. Ajaran-ajarannya tentang pentingnya menghormati perbedaan dan hidup berdampingan secara damai tetap relevan hingga saat ini dan menjadi warisan berharga bagi bangsa Indonesia.