Molekul Mana yang Paling Polar Berdasarkan Skala Keelektronegatifan Unsur?

Dalam kimia, polaritas molekul adalah ukuran sejauh mana elektron dalam molekul cenderung terdistribusi secara tidak merata. Hal ini terjadi ketika ada perbedaan keelektronegatifan antara atom-atom dalam molekul. Keelektronegatifan adalah kemampuan suatu atom untuk menarik pasangan elektron dalam ikatan kimia. Dalam kasus ini, kita diberikan skala keelektronegatifan unsur H = 2,1; O = 2,5; C = 2,5; N = 3,0; dan Cl = 3,5. Kita diminta untuk menentukan molekul mana yang paling polar berdasarkan skala keelektronegatifan ini. Untuk menentukan polaritas molekul, kita perlu melihat perbedaan keelektronegatifan antara atom-atom dalam molekul. Semakin besar perbedaan keelektronegatifan, semakin polar molekulnya. Mari kita lihat molekul-molekul yang diberikan: 1. H2O (Air): Oksigen (O) memiliki keelektronegatifan 2,5, sedangkan hidrogen (H) memiliki keelektronegatifan 2,1. Perbedaan keelektronegatifan antara O dan H adalah 0,4. 2. CH4 (Metana): Karbon (C) dan hidrogen (H) keduanya memiliki keelektronegatifan 2,5. Oleh karena itu, perbedaan keelektronegatifan antara C dan H adalah 0. 3. NH3 (Amonia): Nitrogen (N) memiliki keelektronegatifan 3,0, sedangkan hidrogen (H) memiliki keelektronegatifan 2,1. Perbedaan keelektronegatifan antara N dan H adalah 0,9. 4. HCl (Asam Klorida): Klorin (Cl) memiliki keelektronegatifan 3,5, sedangkan hidrogen (H) memiliki keelektronegatifan 2,1. Perbedaan keelektronegatifan antara Cl dan H adalah 1,4. Berdasarkan skala keelektronegatifan, molekul yang paling polar adalah HCl (Asam Klorida) dengan perbedaan keelektronegatifan antara Cl dan H sebesar 1,4. Semakin besar perbedaan keelektronegatifan, semakin polar molekulnya. Dalam kesimpulan, berdasarkan skala keelektronegatifan yang diberikan, molekul yang paling polar adalah HCl (Asam Klorida) dengan perbedaan keelektronegatifan antara Cl dan H sebesar 1,4.