Janji Kepada Mamak

Dalam percakapan yang terjadi di belakang rumah, Bapak dan Mamak kembali terlibat dalam pertengkaran. Bapak menyalahkan Mamak atas keputusannya untuk mengirim anak laki-laki mereka, Midah, untuk belajar mengaji dengan Tuanku Imam. Bapak meragukan manfaat dari keputusan tersebut dan meremehkan kemampuan Midah. Mamak, sambil menangis, mencoba menjelaskan bahwa dia telah berusaha melupakan asal keturunannya yang berasal dari keluarga tukang jagal. Dia telah berjuang untuk melepaskan diri dari bayang-bayang masa lalunya dan mencoba memulai hidup baru di kota. Namun, keluarganya tidak pernah menerima Mamak dan selalu mencemoohnya. Mamak merasa terluka karena dia harus meninggalkan Midah, cinta sejatinya, demi kehidupan yang lebih baik. Bapak memohon kepada Mamak untuk membiarkan Midah bergabung dengan Tauke Muda, dengan harapan bahwa Midah akan memiliki kesempatan untuk melihat dunia luar dan mendapatkan pendidikan yang lebih baik daripada yang bisa dia dapatkan di kampung halaman mereka. Konten ini menggambarkan konflik antara Bapak dan Mamak dalam mengambil keputusan terkait pendidikan Midah. Bapak meragukan manfaat dari keputusan Mamak, sementara Mamak berjuang untuk melupakan masa lalunya dan memberikan kesempatan yang lebih baik bagi Midah. Artikel ini akan membahas argumen dari kedua belah pihak dan mencoba menemukan solusi yang terbaik untuk kepentingan Midah.