Jejak Perdagangan Arab di Sriwijay

Pendahuluan: Arab melakukan kegiatan perdagangan di Sriwijaya dan perkampungan Arab ditemukan di kerajaan tersebut. Bukti tertulis seperti prasasti Kota Kapur, Kedukan Bukit, Talang Tuo, Telaga Batu, Karang Berahi, dan Ligor menunjukkan hubungan perdagangan yang kuat antara Arab dan Sriwijaya. Bagian: ① Prasasti Kota Kapur: Prasasti tertua yang ditemukan di Pulau Bangka pada tahun 686 M. Prasasti ini memperkenalkan kata "Sriwijaya" dan menyebutkan bahwa "bumi Jawa tidak mau tunduk pada Sriwijaya". Prasasti ini mengindikasikan bahwa Sriwijaya awalnya berpusat di Muara Takus, bukan di Palembang. ② Prasasti Kedukan Bukit: Prasasti yang berangka tahun 605 Saka atau 688 M. Prasasti ini mencatat perluasan kekuasaan Sriwijaya oleh Dapunta Hyang dan menunjukkan bahwa Sriwijaya awalnya berpusat di Muara Takus. Temuan arkeologis berupa stupa di Muara Takus mendukung pernyataan ini. ③ Prasasti Talang Tuo: Prasasti yang mencatat pembangunan taman oleh Dapunta Hyang Jayanasa yang diberi nama Srikserta. Prasasti ini juga menyebut nama Dapunta Hyang dan menunjukkan hubungan antara Sriwijaya dan Tarumanagara. Kesimpulan: Jejak perdagangan Arab di Sriwijaya terlihat melalui prasasti-prasasti seperti Kota Kapur, Kedukan Bukit, dan Talang Tuo. Prasasti-prasasti ini menunjukkan hubungan perdagangan yang kuat antara Arab dan Sriwijaya, serta mengungkapkan asal usul dan perluasan kekuasaan Sriwijaya.