Periode Pemerintahan Kerajaan Sriwijaya, Singasari, dan Majapahit

Kerajaan Sriwijaya, Singasari, dan Majapahit adalah tiga kerajaan besar yang pernah berkuasa di wilayah Nusantara pada masa lampau. Masing-masing kerajaan ini memiliki periode pemerintahan yang berbeda-beda. Dalam artikel ini, kita akan melihat tahun berapa kerajaan Sriwijaya, Singasari, dan Majapahit bertahta. Kerajaan Sriwijaya adalah salah satu kerajaan maritim terbesar di Asia Tenggara pada abad ke-7 hingga abad ke-13. Kerajaan ini berpusat di Sumatera dan memiliki pengaruh yang kuat di wilayah Asia Tenggara. Sriwijaya mencapai puncak kejayaannya pada abad ke-9 hingga abad ke-11. Namun, tahun pasti ketika Sriwijaya bertahta tidak dapat dipastikan dengan akurat. Beberapa sumber sejarah menyebutkan bahwa Sriwijaya didirikan pada tahun 683 Masehi, sementara sumber lain menyebutkan tahun 671 Masehi. Meskipun demikian, Sriwijaya diperkirakan berakhir pada abad ke-13 setelah serangan dari Kerajaan Majapahit. Kerajaan Singasari adalah kerajaan yang berdiri setelah Kerajaan Kediri runtuh pada abad ke-13. Singasari berdiri dari tahun 1222 hingga 1292. Raja pertama Singasari adalah Ken Arok, yang berhasil merebut kekuasaan dari Kerajaan Kediri. Singasari mencapai puncak kejayaannya pada masa pemerintahan Raja Kertanegara. Namun, pada tahun 1292, Singasari jatuh setelah serangan dari Kerajaan Majapahit. Kerajaan Majapahit adalah salah satu kerajaan terbesar dalam sejarah Indonesia. Majapahit berdiri dari tahun 1293 hingga 1527. Kerajaan ini didirikan oleh Raden Wijaya, yang berhasil mengusir pasukan Mongol dari Jawa. Majapahit mencapai puncak kejayaannya pada masa pemerintahan Hayam Wuruk. Tahun pasti ketika Majapahit bertahta adalah tahun 1293, ketika Raden Wijaya dinobatkan sebagai raja pertama Majapahit. Dalam kesimpulan, kerajaan Sriwijaya, Singasari, dan Majapahit masing-masing memiliki periode pemerintahan yang berbeda-beda. Sriwijaya bertahta pada abad ke-7 hingga abad ke-13, Singasari pada abad ke-13, dan Majapahit pada abad ke-13 hingga abad ke-16. Meskipun tahun pasti ketika kerajaan-kerajaan ini bertahta tidak dapat dipastikan dengan akurat, namun keberadaan dan pengaruh mereka dalam sejarah Nusantara tidak dapat disangkal.