Petualangan Online: Belajar dan Berbagi di Dunia May

Tahun lalu, saat pandemi masih melanda, kehidupan saya berubah drastis. Sekolah daring menjadi *kewajiban* (kata baru 1), dan internet bukan lagi sekadar hiburan, melainkan kebutuhan utama. Awalnya, saya merasa kesulitan beradaptasi. Pertama, saya harus belajar menggunakan berbagai platform daring, mulai dari Zoom untuk kelas online hingga Google Classroom untuk mengumpulkan tugas. Kedua, saya harus membiasakan diri dengan metode belajar yang baru, yang lebih mandiri dan membutuhkan kedisiplinan tinggi. Ketiga, saya merasa kehilangan interaksi sosial langsung dengan teman-teman. Namun, seiring berjalannya waktu, saya menemukan banyak hal positif. Saya belajar menggunakan berbagai aplikasi baru, meningkatkan kemampuan *digital literacy* (kata baru 2) saya, dan bahkan menemukan komunitas online yang mendukung. Saya bergabung dalam forum diskusi daring untuk mata pelajaran tertentu, di mana saya bisa bertukar pikiran dan belajar dari pengalaman teman-teman sekelas dari berbagai daerah. Ini sungguh pengalaman yang *mencerahkan* (kata baru 3). Saya merasa lebih terhubung dengan dunia luar, meskipun secara virtual. Selain itu, saya juga mulai aktif membuat konten di media sosial. Saya membuat blog sederhana untuk berbagi catatan belajar dan pengalaman saya. Ini membantu saya untuk mengorganisir pikiran dan memperdalam pemahaman saya terhadap materi pelajaran. Respons positif dari pembaca membuat saya semakin bersemangat untuk terus berkarya. Pengalaman ini mengajarkan saya banyak hal. Internet dan media sosial, jika digunakan dengan bijak, dapat menjadi alat yang sangat bermanfaat untuk belajar, berbagi, dan terhubung dengan orang lain. Meskipun awalnya terasa menantang, perjalanan online saya ini telah memperkaya hidup saya dengan berbagai pengetahuan dan pengalaman berharga. Saya bersyukur atas kesempatan untuk belajar dan tumbuh di dunia maya.