Membangun Sikap Rendah Hati dalam Beramal

Dalam kehidupan sehari-hari, seringkali kita melakukan perbuatan baik yang tidak terlihat oleh orang lain. Namun, bagaimana sikap kita ketika perbuatan baik tersebut tidak mendapatkan pengakuan atau pujian dari orang lain? Apakah kita merasa bangga dan kecewa? Artikel ini akan membahas pentingnya melatih diri untuk tidak merasa bangga jika perbuatan baik kita dipuji orang, tidak kecewa jika perbuatan baik kita diremehkan oleh orang lain, dan melatih diri untuk tetap beramal baik saat tidak ada orang yang melihat. Pertama-tama, kita perlu menyadari bahwa perbuatan baik yang kita lakukan seharusnya bukan untuk mendapatkan pujian atau pengakuan dari orang lain. Melatih diri untuk tidak merasa bangga jika perbuatan baik kita dipuji orang adalah langkah awal dalam membangun sikap rendah hati. Ketika kita melakukan perbuatan baik, fokus kita seharusnya adalah memberikan manfaat kepada orang lain, bukan mencari apresiasi dari mereka. Dengan tidak merasa bangga, kita akan lebih mampu menjaga niat baik kita dan tidak tergoda untuk melakukan perbuatan baik hanya demi pujian. Selanjutnya, ketika perbuatan baik kita diremehkan atau diabaikan oleh orang lain, penting untuk tidak merasa kecewa. Kita harus memahami bahwa setiap orang memiliki pandangan dan penilaian yang berbeda-beda. Tidak semua orang akan menghargai atau mengakui perbuatan baik kita. Namun, hal ini tidak boleh menjadi alasan bagi kita untuk berhenti berbuat baik. Melatih diri untuk tetap beramal baik meskipun tidak mendapatkan pengakuan dari orang lain adalah tanda sikap rendah hati yang kuat. Kita harus mengingat bahwa tujuan utama dari beramal baik adalah untuk mendapatkan ridha Allah, bukan untuk mendapatkan pengakuan dari manusia. Terakhir, melatih diri untuk tetap beramal baik saat tidak ada orang yang melihat adalah ujian sejati bagi sikap rendah hati kita. Banyak orang yang hanya berbuat baik ketika ada orang lain yang melihat, namun ketika tidak ada yang melihat, mereka tidak lagi beramal baik. Hal ini menunjukkan bahwa motivasi mereka dalam berbuat baik hanyalah untuk mendapatkan pujian atau pengakuan dari orang lain. Sebagai orang yang beriman, kita harus melatih diri untuk tetap beramal baik meskipun tidak ada yang melihat. Kita harus ingat bahwa Allah Maha Melihat dan Maha Mengetahui setiap perbuatan kita. Dengan tetap beramal baik saat tidak ada orang yang melihat, kita menunjukkan sikap rendah hati yang tulus. Dalam kesimpulan, membangun sik