Hikayat Maharaja Bikrama dan Tuan Puteri Ratna Komal

Alkisah, di negeri Maha Khairan Langkawi, terdapat seorang raja yang sangat sakti dan bangsawan bernama Maharaja Bikrama. Kerajaannya begitu besar dan ia memiliki seorang istri bernama Tuan Putri Sinar Bulan, anak dari raja di negeri Indra Juita. Tuan Putri ini memiliki dua orang anak, yang tertua adalah seorang laki-laki bernama Raja Johan Syah, yang memiliki paras yang sangat baik dan budi pekerti yang luar biasa. Ia selalu sopan kepada semua raja, perdana menteri, hulubalang, dan rakyat. Semua orang sangat menghargainya. Adapun anak bungsunya adalah seorang perempuan bernama Tuan Puteri Ratna Komala. Ia juga memiliki paras yang sangat baik dan sangat bijaksana. Ia memiliki kemampuan dalam pekerjaan dan permainan yang tidak dapat dilakukan oleh orang lain. Ayahanda mereka sangat mencintai kedua anaknya seperti orang yang menenteng minyak yang penuh. Pada suatu hari, banyak anak raja dari berbagai negeri datang untuk meminang Tuan Puteri Ratna Komala. Namun, Maharaja Bikrama tidak menerima mereka karena anaknya masih terlalu kecil. Beberapa waktu kemudian, Maharaja Bikrama jatuh sakit dan memanggil dukun dan tabib untuk mengobatinya. Namun, setelah beberapa waktu, Maharaja Bikrama meninggal dunia. Cerita ini menggambarkan kehidupan Maharaja Bikrama, seorang raja yang sangat sakti dan memiliki keluarga yang bahagia. Namun, kehidupan mereka berubah setelah Maharaja Bikrama meninggal. Bagaimana nasib Tuan Puteri Ratna Komala dan Raja Johan Syah setelah kematian ayah mereka? Bagaimana mereka menghadapi tantangan dan menjalani kehidupan mereka di masa depan? Semua akan terungkap dalam kisah selanjutnya.