Tiga Teknik Pengawetan Pangan Nabati yang Perlu Diketahui

Pendahuluan: Menurut Sulandari (2022), teknik pengawetan pangan nabati terdiri atas beberapa teknik yang perlu dikenal dan dipahami oleh peserta didik. Artikel ini akan membahas tiga teknik pengawetan pangan nabati yang penting. Pengawetan secara Fisika: Ada beberapa teknik pengawetan secara fisika. Salah satunya adalah pemanasan. Pemanasan merupakan pengawetan dengan cara memanaskan bahan atau produk pangan pada suhu tertentu bergantung pada jenis produk yang akan diawetkan. Sebagai contoh, pengawetan pada bahan pangan susu cukup menggunakan suhu 60-70 derajat Celsius. Dengan memanaskan pangan nabati, mikroorganisme yang dapat merusak makanan akan mati, sehingga makanan dapat bertahan lebih lama. Pengawetan secara Kimia: Selain pengawetan secara fisika, ada juga teknik pengawetan secara kimia. Salah satu tekniknya adalah penggunaan bahan pengawet. Pengawetan dengan menggunakan bahan kimia tertentu, seperti garam, gula, atau bahan pengawet alami lainnya. Bahan pengawet ini dapat menghambat pertumbuhan mikroorganisme yang dapat merusak makanan. Namun, perlu diingat bahwa penggunaan bahan pengawet harus sesuai dengan dosis yang aman dan tidak melebihi batas yang ditentukan. Pengawetan secara Biologi: Teknik pengawetan pangan nabati yang ketiga adalah pengawetan secara biologi. Salah satu contohnya adalah fermentasi. Fermentasi merupakan proses pengawetan dengan menggunakan mikroorganisme yang mengubah komponen pangan menjadi senyawa yang lebih stabil. Contohnya adalah pembuatan tempe atau yogurt. Dalam proses fermentasi, mikroorganisme yang menguntungkan akan menghasilkan senyawa yang dapat mempertahankan kualitas dan keawetan pangan nabati. Kesimpulan: Dengan memahami tiga teknik pengawetan pangan nabati ini, peserta didik dapat lebih memahami cara menjaga keawetan dan kualitas pangan nabati yang dikonsumsi. Pengawetan secara fisika, kimia, dan biologi dapat menjadi solusi untuk memperpanjang umur simpan pangan nabati dan menjaga kualitasnya. Namun, perlu diingat bahwa penggunaan teknik pengawetan harus dilakukan dengan bijak dan sesuai dengan aturan yang berlaku.