Kerajaan Kalingga: Sebuah Peradaban yang Maju di Jawa Tengah

Kerajaan Kalingga, yang berada di Jawa Tengah, adalah salah satu kerajaan yang berkembang pada abad ke-7 hingga abad ke-8. Nama Kalingga sendiri berasal dari sebuah kerajaan di India Selatan. Secara geografis, Kalingga terletak di Jawa Tengah, di sebelah timur terdapat Pulau Bali, di sebelah barat terdapat Sumatra, dan di sebelah utara berbatasan dengan Samudra Hindia. Salah satu aspek penting dari Kerajaan Kalingga adalah agama yang dianut oleh penduduknya. Pada masa itu, agama Buddha berkembang pesat di Kalingga. Seorang pendeta bernama Hurtiling datang dari Tiongkok dan tinggal di Kalingga selama tiga tahun. Selama tinggal di sana, Hurtiling menerjemahkan kitab suci agama Buddha Hinayana ke dalam bahasa Tiongkok dengan bantuan seorang pendeta bernama Janabadra. Di bawah kepemimpinan Ratu Sima, Kerajaan Kalingga menjadi sangat adil dan rakyat hidup dalam ketertiban, keamanan, dan kedamaian. Mata pencaharian penduduk Kalingga didominasi oleh pertanian karena wilayahnya yang subur. Selain itu, perdagangan juga menjadi salah satu aktivitas ekonomi yang dilakukan oleh penduduk Kalingga. Namun, Kerajaan Kalingga juga mengalami kemunduran akibat serangan dari Kerajaan Sriwijaya yang menguasai jalur perdagangan. Serangan tersebut memaksa Kerajaan Kalingga untuk mundur ke pedalaman Jawa Tengah pada tahun 742-755 M. Meskipun mengalami kemunduran, Kerajaan Kalingga tetap menjadi salah satu peradaban yang maju di Jawa Tengah pada masa itu. Keberhasilan dalam menjaga ketertiban dan kesejahteraan rakyat serta pengaruh agama Buddha yang berkembang pesat menjadi bukti kehebatan Kerajaan Kalingga. Dengan demikian, Kerajaan Kalingga merupakan salah satu peradaban yang patut diapresiasi dalam sejarah Jawa Tengah.