Menyelamatkan Badak: Upaya Melawan Kepunahan **

** Badak, hewan mamalia bertubuh besar dengan cula yang menonjol, kini menghadapi ancaman serius: kepunahan. Di Indonesia, dua jenis badak, yaitu badak jawa dan badak sumatera, tengah berjuang untuk bertahan hidup. Badak jawa, yang hanya ditemukan di Pulau Jawa, memiliki status kritis. Populasinya diperkirakan hanya tersisa 81 individu di Taman Nasional Ujung Kulon. Badak sumatera, yang hidup di Pulau Sumatera, juga menghadapi ancaman serius dengan populasi yang diperkirakan hanya 80 ekor di seluruh dunia. Ancaman utama yang dihadapi badak adalah pemburuan liar untuk mendapatkan culanya. Cula badak dipercaya memiliki khasiat pengobatan dalam budaya tertentu, meskipun secara ilmiah tidak terbukti. Selain itu, hilangnya habitat akibat deforestasi dan perambahan hutan juga menjadi faktor yang mengancam kelestarian badak. Upaya konservasi badak menjadi sangat penting untuk mencegah kepunahan. Taman Nasional Ujung Kulon dan Way Kambas merupakan benteng penyelamatan bagi badak jawa dan badak sumatera. Program konservasi meliputi upaya perlindungan habitat, penangkaran, dan edukasi masyarakat. Namun, upaya konservasi ini membutuhkan dukungan dari berbagai pihak. Peningkatan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga kelestarian badak, penegakan hukum terhadap pemburu liar, dan dukungan finansial untuk program konservasi sangat diperlukan. Menyelamatkan badak bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga tanggung jawab kita semua. Dengan meningkatkan kesadaran dan mendukung upaya konservasi, kita dapat membantu menjaga kelestarian badak dan memastikan bahwa hewan-hewan yang menakjubkan ini tetap dapat hidup di bumi untuk generasi mendatang.