Perbedaan antara PANCASILA yang Kita Kenal Sekarang dengan Piagam Jakart

PANCASILA adalah dasar negara Indonesia yang tercantum dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945. Namun, PANCASILA yang kita kenal sekarang ini memiliki perbedaan dengan Piagam Jakarta yang menjadi dasar negara pada masa awal kemerdekaan. Perbedaan ini terletak pada beberapa aspek, seperti konten, konteks sejarah, dan implikasi yang ditimbulkannya. Pertama, perbedaan terbesar antara PANCASILA yang ada sekarang dengan Piagam Jakarta terletak pada kontennya. PANCASILA yang kita kenal sekarang terdiri dari lima sila, yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan, dan Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia. Sementara itu, Piagam Jakarta hanya terdiri dari empat sila, yaitu Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya, Kemanusiaan yang adil dan beradab, Persatuan Indonesia, dan Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan. Kedua, perbedaan lainnya terletak pada konteks sejarah di mana PANCASILA dan Piagam Jakarta muncul. Piagam Jakarta disusun pada tanggal 22 Juni 1945 oleh Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) sebagai dasar negara sementara. Piagam ini mencerminkan semangat perjuangan dan keinginan untuk merdeka dari penjajahan. Namun, setelah Proklamasi Kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus 1945, PANCASILA kemudian dijadikan dasar negara yang lebih inklusif dan mencerminkan nilai-nilai kebangsaan yang lebih luas. Ketiga, perbedaan penting lainnya adalah implikasi yang ditimbulkan oleh PANCASILA yang ada sekarang jika mengikuti Piagam Jakarta. Jika PANCASILA yang ada sekarang seperti yang tercantum dalam Piagam Jakarta, maka implikasinya adalah adanya dominasi agama tertentu dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Hal ini dapat menimbulkan ketidakadilan dan ketidaksetaraan bagi warga negara yang berbeda agama. Selain itu, hal ini juga dapat menghambat upaya membangun persatuan dan kesatuan nasional yang inklusif. Dalam kesimpulannya, PANCASILA yang kita kenal sekarang ini berbeda dengan Piagam Jakarta dalam hal konten, konteks sejarah, dan implikasi yang ditimbulkannya. PANCASILA yang ada sekarang mencerminkan semangat kebangsaan yang lebih inklusif dan menghargai keberagaman. Jika PANCASILA mengikuti Piagam Jakarta, maka implikasinya adalah adanya dominasi agama tertentu dan ketidakadilan bagi warga negara. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk memahami perbedaan ini dan terus memperkuat nilai-nilai kebangsaan yang terkandung dalam PANCASILA.