Teknik Grouting untuk Stabilisasi Tanah

Grouting adalah metode yang digunakan untuk memperkuat dan menstabilkan tanah yang lemah atau longsor. Salah satu teknik grouting yang umum digunakan adalah grouting permeasi. Teknik ini melibatkan penyuntikan grout cair dengan viskositas rendah ke dalam rongga-rongga tanah tanpa mengganggu struktur tanah. Grout yang digunakan dalam grouting permeasi dapat berupa grout partikulat atau grout kimia. Grout partikulat terdiri dari suspensi cairan semen, fly ash, bentonit, mikro semen, atau kombinasi dari bahan-bahan tersebut. Sedangkan grout kimia dapat berupa gel silika dan lignin, atau resin fenolik dan akrilik. Pemilihan jenis grout yang tepat untuk kondisi tanah yang berbeda sangat dipengaruhi oleh ukuran butiran tanah. Hampir semua jenis grout, termasuk grout semen yang relatif kental, dapat digunakan pada tanah dengan rongga besar seperti kerikil dan pasir kasar. Namun, grout kimia umumnya memiliki viskositas yang lebih rendah daripada grout partikulat, sehingga lebih cocok digunakan pada pasir halus. Kehadiran butiran halus dalam tanah dapat signifikan mengurangi efektivitas grouting permeasi. Pemasangan pipa grout biasanya dilakukan dalam pola grid dengan jarak antar pipa sekitar 4 hingga 8 kaki (1,2 hingga 2,4 meter). Grout dapat disuntikkan dengan berbagai cara. Dalam metode grouting bertahap, bor ditembuskan ke dalam tanah dengan jarak pendek sebelum grout disuntikkan melalui ujung batang bor. Setelah grout mengeras, bor ditembuskan lagi dengan jarak pendek dan proses penyuntikan grout diulang. Proses ini berlanjut hingga grout mencapai kedalaman yang diinginkan. Dalam metode tabung grout, tabung grout dengan lubang penyuntikan setiap 12 hingga 24 inci (30 hingga 61 cm) dipasang dalam lubang bor. Selang karet yang berfungsi sebagai katup satu arah menutupi lubang penyuntikan pada permukaan luar tabung grout, dan sistem paket internal digunakan untuk mengontrol kedalaman penyuntikan grout. Teknik grouting permeasi merupakan salah satu metode yang efektif untuk memperkuat tanah yang lemah atau longsor. Namun, pemilihan jenis grout yang tepat dan pemahaman yang baik tentang kondisi tanah sangat penting untuk mencapai hasil yang optimal.