Apakah Hazel Seorang Penjahat atau Pahlawan dalam Cerita?

Dalam cerita yang menarik ini, kita diperkenalkan pada karakter Hazel, setengah iblis yang memiliki kebiasaan memakan iblis lainnya dan energi negatif yang dia hasilkan. Namun, alasan di balik tindakannya bukanlah untuk kejahatan, melainkan untuk menjaga populasi iblis agar tidak melonjak dan merugikan manusia. Suatu hari, Hazel memutuskan untuk mengincar iblis bernama Deon. Deon adalah iblis yang suka menipu dan berpura-pura menjadi anggota keluarga lain. Dia bahkan berpura-pura menjadi ayah dari seorang anak kecil, Lily. Ketika Hazel melihat Deon dan pasangannya berusaha menipu keluarga tersebut, dia menghancurkan mereka dengan kapaknya. Namun, dia membiarkan Ken, anak kecil yang salah mengira Deon sebagai ayahnya, selamat. Setelah kejadian itu, Ken berubah menjadi seorang vigilante dan memutuskan untuk memburu Hazel. Ketika mereka akhirnya bertemu, Ken marah dan memukul serta mencekik Hazel. Namun, Hazel dengan tenang menjawab pertanyaan Ken, bahwa dia tidak membunuh orang tua Ken, melainkan menyelamatkannya dari mereka. Pertemuan ini mengungkapkan bahwa Hazel sebenarnya adalah ibu kandung Ken. Ken merasa terkejut dan hancur karena tidak pernah menyadari hal ini sebelumnya. Dia merasa marah dan kecewa karena dia lebih mempercayai keluarga palsu yang dibuat oleh Hazel daripada ibunya sendiri. Namun, dalam momen terakhir, Ken memutuskan untuk mengakhiri nyawa Hazel dengan pisau mantra. Saat Hazel hancur menjadi lembaran kertas, Ken menangis dan merasa hancur. Dia menyadari bahwa Hazel selalu mengawasinya sejak kecil dan menghiburnya, meskipun dia tidak pernah menyadarinya. Fakta bahwa Hazel adalah ibu kandungnya sendiri membuatnya semakin sedih dan menyesal. Dalam cerita ini, kita melihat bahwa Hazel memiliki alasan yang kuat untuk tindakannya, meskipun terlihat seperti kejahatan pada awalnya. Dia berusaha melindungi manusia dengan mengendalikan populasi iblis. Namun, tindakannya juga memiliki konsekuensi yang menyakitkan bagi orang-orang di sekitarnya, termasuk Ken. Dalam konteks ini, sulit untuk menentukan apakah Hazel adalah seorang penjahat atau pahlawan. Dia melakukan tindakan yang bertentangan dengan moralitas umum, tetapi dengan niat yang baik. Namun, dampak negatif dari tindakannya tidak dapat diabaikan. Kisah ini mengajarkan kita untuk tidak terburu-buru dalam menilai seseorang berdasarkan tindakan mereka. Terkadang, ada alasan yang lebih dalam di balik tindakan yang terlihat jahat. Namun, kita juga harus mempertimbangkan konsekuensi dari tindakan tersebut dan bagaimana hal itu mempengaruhi orang-orang di sekitar kita. Dalam akhir cerita, Ken merasa hancur dan terpuruk. Dia menyadari bahwa kebenaran yang dia cari tidak selalu membawa kebahagiaan. Kehidupan yang dia jalani sekarang dipenuhi dengan kegelapan dan kesedihan. Dalam kesimpulan, cerita ini menghadirkan dilema moral yang menarik. Apakah Hazel adalah seorang penjahat atau pahlawan? Jawabannya mungkin tergantung pada sudut pandang dan nilai-nilai individu. Namun, yang pasti adalah bahwa tindakan Hazel memiliki konsekuensi yang signifikan bagi orang-orang di sekitarnya, termasuk Ken.