Kisah Inspiratif Aki: Menemukan Semangat Hidup dalam Krisis

Aki adalah seorang pria yang mengidap penyakit TBC. Tubuhnya kurus, kering, dan bungkuk, dan pekerjaannya di kantor terganggu karena kondisinya. Meskipun demikian, Aki tetap bersikap tawakal dan menerima nasib serta penyakitnya dengan lapang dada. Istrinya, Sulasmi, dan kedua anaknya, Akbar dan Lastri, tidak membebani pikiran Aki dengan kekhawatiran. Suatu hari, Aki mengalami krisis dan pingsan. Setelah siuman, Aki mengatakan bahwa ia akan mati dalam waktu setahun, tepatnya pada tanggal 16 Agustus. Ia meminta kepada istrinya untuk menyediakan kain kafan. Kabar ini membuat kepala kantor menganggap Aki sudah gila, dan teman-teman sekantornya menganggapnya sebagai firasat karena hidup Aki yang jujur. Namun, sebagian teman juga menganggap hal ini sebagai lelucon belaka. Tiba saatnya tanggal kematian yang telah diprediksi, pukul tiga sore. Aki berpakaian rapi dan memasuki ranjang kematian. Banyak teman sekantornya yang datang ingin menyaksikan apa yang akan terjadi saat Aki mati. Di luar rumah, mereka menunggu dengan tegang, menghitung detik hingga pukul tiga. Namun, saat pukul tiga lewat dua puluh menit, tidak ada yang terjadi. Istri dan anak-anak Aki memanggil-manggil namanya, namun tidak ada jawaban. Mereka yakin Aki telah mati. Dengan penuh ketakutan, mereka memasuki kamar Aki. Namun, betapa terkejutnya mereka ketika melihat Aki sedang duduk sambil merokok. Mereka mengira Aki telah bangkit dari kematian, dan yang duduk merokok adalah hantu Aki. Ternyata, Aki tidak mati. Ia hanya tertidur dan terbangun karena mendengar keributan di luar. Dengan lega, Aki menjelaskan kepada istri dan anak-anaknya bahwa ia tidak mati, bahkan ia ingin hidup seratus tahun lagi. Kini, Aki menghadapi hidup dengan semangat yang baru, karena ia merasa bertanggung jawab terhadap keluarganya. Kisah Aki mengajarkan kita tentang pentingnya menjalani hidup dengan semangat, meskipun dihadapkan pada krisis dan tantangan yang berat. Ia menunjukkan bahwa sikap tawakal dan menerima nasib dengan lapang dada dapat membantu kita menemukan kekuatan dan semangat hidup yang baru.