Mengapa Persilangan Padi Pulen Berumur Pendek dengan Padi Tidak Pulen Berumur Panjang Menghasilkan F1 dengan Rasio Genotipe Tertentu? ##

Persilangan antara padi pulen berumur pendek dengan padi tidak pulen berumur panjang merupakan contoh persilangan dihibrid. Hal ini karena melibatkan dua sifat berbeda, yaitu bentuk biji (pulen vs tidak pulen) dan umur (pendek vs panjang). Asumsi: * Genotipe padi pulen berumur pendek: PPss (P = pulen, s = pendek) * Genotipe padi tidak pulen berumur panjang: ppSS (p = tidak pulen, S = panjang) Hasil Persilangan: * F1: Semua keturunan F1 akan memiliki genotip PpSs. Ini karena setiap induk hanya dapat memberikan satu alel untuk setiap sifat. * Fenotip F1: Semua keturunan F1 akan memiliki fenotip pulen dan berumur panjang. Ini karena alel dominan (P dan S) akan diekspresikan. Rasio Genotipe F1: * PpSs: 100% Kesimpulan: Persilangan antara padi pulen berumur pendek dengan padi tidak pulen berumur panjang menghasilkan F1 dengan rasio genotip 100% PpSs. Hal ini menunjukkan bahwa semua keturunan F1 akan memiliki sifat pulen dan berumur panjang. Penting untuk diingat: * Rasio genotip F1 tidak selalu sama dengan rasio fenotip F1. * Rasio genotip dan fenotip F2 akan berbeda dengan F1 karena terjadi pemisahan alel selama pembentukan gamet. Wawasan: Memahami konsep persilangan dihibrid dan dominansi alel sangat penting dalam pemuliaan tanaman. Dengan memahami prinsip-prinsip genetika, kita dapat menghasilkan varietas tanaman yang lebih unggul dengan sifat-sifat yang diinginkan, seperti hasil panen yang tinggi, ketahanan terhadap penyakit, dan umur panen yang optimal.