Integrasi Agama, Ilmu Pengetahuan, dan Teknologi: Kunci Kesejahteraan dan Kebahagiaa
Integrasi agama, ilmu pengetahuan, dan teknologi (Imtaq dan iptek) merupakan hal yang sangat penting bagi kehidupan umat manusia. Agama memberikan berkah dan anugerah, sementara ilmu pengetahuan dan teknologi memberikan kemajuan dan manfaat bagi kesejahteraan hidup. Namun, penting bagi kita untuk memahami bahwa integrasi ini harus dilakukan dengan asas iman dan takwa kepada Allah SWT. Salah satu alasan mengapa integrasi Imtaq dan iptek diperlukan adalah karena iptek dapat memberikan berkah dan manfaat yang sangat besar bagi kesejahteraan hidup umat manusia. Iptek dapat digunakan untuk memperbaiki kualitas hidup, meningkatkan efisiensi, dan mempercepat kemajuan dalam berbagai bidang. Namun, jika iptek tidak disertai oleh asas iman dan takwa, maka iptek tersebut dapat disalahgunakan pada tujuan-tujuan yang bersifat destruktif. Iptek dapat mengancam nilai-nilai kemanusiaan jika digunakan semata-mata dari segi metodologis, tetapi batil dan miskin secara maknawi. Selain itu, iptek yang menjadi dasar modernisme telah menimbulkan pola dan gaya hidup baru yang bersifat sekularistik, materialistik, dan hedonistik. Hal ini sangat berlawanan dengan nilai-nilai budaya dan agama yang dianut oleh bangsa kita. Oleh karena itu, integrasi Imtaq dan iptek diperlukan untuk memastikan bahwa iptek tersebut digunakan dengan cara yang sesuai dengan nilai-nilai agama dan budaya. Selain itu, dalam hidupnya manusia tidak hanya memerlukan sepotong roti (kebutuhan jasmani), tetapi juga membutuhkan Imtaq dan nilai-nilai spiritual (kebutuhan spiritual). Oleh karena itu, penekanan pada salah satu di antara keduanya hanya akan menyebabkan kehidupan menjadi pincang dan berat sebelah. Integrasi Imtaq dan iptek diperlukan untuk mencapai keseimbangan dalam kehidupan, di mana kebutuhan jasmani dan spiritual dapat dipenuhi secara seimbang. Terakhir, Imtaq menjadi landasan dan dasar paling kuat yang akan mengantar manusia menggapai kebahagiaan hidup. Tanpa dasar Imtaq, segala atribut duniawi, seperti harta iptek, dan keturunan, tidak akan mampu mengantar manusia meraih kebahagiaan. Kemajuan dalam semua itu, tanpa iman dan upaya mencari ridha Tuhan, hanya akan menghasilkan fatamorgana yang tidak menjanjikan apa-apa selain kekosongan dan kecewaan. Dalam pandangan Islam, antara agama Islam, ilmu pengetahuan, teknologi, dan sains terdapat hubungan yang harmonis dan dinamis yang terintegrasi ke dalam suatu sistem yang disebut Dinul Islam. Dalam Al-Qur'an surat Ibrahim, Allah SWT telah memberikan ilustrasi indah tentang integrasi antara agama, ilmu, dan amal: "Tidaklah kamu perhatikan bagaimana Allah telah membuat perumpamaan kalimat yang baik (Dinul Islam) seperti sebatang pohon yang baik, akarnya kokoh menghujam ke bumi dan cabangnya menjulang kelangi. Pohon itu mengeluarkan buahnya setiap musim dengan seizin Tuhannya. Allah membuat perumpamaan-perumpamaan itu untuk manusia agar mereka selalu ingat." (QS. Ibrahim: 24-25). Dengan demikian, integrasi agama, ilmu pengetahuan, dan teknologi merupakan hal yang sangat penting bagi kehidupan umat manusia. Integrasi ini akan memastikan bahwa iptek digunakan dengan cara yang sesuai dengan nilai-nilai agama dan budaya, serta memenuhi kebutuhan jasmani dan spiritual manusia. Dengan adanya integrasi ini, manusia dapat mencapai kebahagiaan dan kesejahteraan dalam hidupnya.
4 (260 suara) 
