Meningkatkan Motorik Halus Anak Melalui Meronce: Sebuah Laporan Penelitian Tindakan Kelas

Pendahuluan: Motorik halus adalah kemampuan menggunakan otot kecil pada tangan dan jari untuk melakukan gerakan yang presisi dan terkoordinasi. Kemampuan motorik halus yang baik sangat penting bagi perkembangan anak, karena berperan dalam kegiatan sehari-hari seperti menulis, menggambar, dan mengikat tali sepatu. Namun, tidak semua anak memiliki motorik halus yang berkembang dengan baik. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi penggunaan meronce sebagai metode yang efektif untuk meningkatkan motorik halus anak. Metode: Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Subjek penelitian adalah siswa-siswa kelas 1 SD di sebuah sekolah dasar di kota X. Penelitian dilakukan selama 6 minggu, dengan 3 sesi meronce setiap minggunya. Setiap sesi meronce berlangsung selama 30 menit. Data tentang perkembangan motorik halus anak dikumpulkan melalui observasi langsung dan tes keterampilan motorik halus. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan yang signifikan dalam perkembangan motorik halus anak setelah mengikuti sesi meronce secara teratur. Dalam observasi langsung, terlihat peningkatan dalam kemampuan anak untuk mengendalikan gerakan tangan dan jari dengan lebih presisi. Hasil tes keterampilan motorik halus juga menunjukkan peningkatan yang signifikan dalam skor anak-anak setelah mengikuti sesi meronce. Diskusi: Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa meronce dapat menjadi metode yang efektif untuk meningkatkan motorik halus anak. Meronce melibatkan gerakan tangan dan jari yang presisi, sehingga dapat membantu melatih otot-otot kecil pada tangan dan jari anak. Selain itu, meronce juga dapat meningkatkan koordinasi mata-tangan anak, yang merupakan keterampilan penting dalam perkembangan motorik halus. Kesimpulan: Berdasarkan hasil penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa meronce merupakan metode yang efektif untuk meningkatkan motorik halus anak. Meronce dapat dilakukan secara teratur dalam lingkungan kelas, dan dapat menjadi bagian dari program pembelajaran yang menyenangkan dan bermanfaat bagi perkembangan motorik halus anak. Oleh karena itu, disarankan agar guru-guru dan orang tua mempertimbangkan penggunaan meronce sebagai salah satu metode untuk meningkatkan motorik halus anak. Catatan Akhir: Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan, seperti jumlah subjek penelitian yang terbatas dan durasi penelitian yang relatif singkat. Oleh karena itu, disarankan agar penelitian lebih lanjut dilakukan dengan jumlah subjek yang lebih besar dan durasi penelitian yang lebih panjang untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat dan dapat diandalkan.