Inti Atom dan Penemuan Neutron

Inti atom adalah bagian terkecil dari atom yang mengandung muatan positif. Menurut penelitian Rutherford, inti atom terdiri dari partikel-partikel bermuatan positif yang disebut proton. Namun, pada awal tahun 1920, Rutherford mengusulkan bahwa inti atom juga harus mengandung partikel netral yang hampir memiliki massa yang sama dengan proton. Partikel netral ini kemudian ditemukan oleh fisikawan Inggris, James Chadwick, pada tahun 1933. Chadwick menggunakan peralatan khusus yang terdiri dari sasaran berilium dan lembaran parafin. Partikel-partikel ditembakkan pada sasaran berilium, yang kemudian memancarkan suatu radiasi tembus yang tidak diketahui. Radiasi ini tidak dibelokkan oleh medan listrik maupun medan magnetik, sehingga dapat disimpulkan bahwa partikel-partikel radiasi tersebut bersifat netral. Radiasi ini kemudian menumbuk lembaran parafin yang kaya akan proton, dan mengeluarkan proton-proton dari parafin sebagai akibat tumbukan. Penemuan partikel netral ini sangat penting dalam pemahaman kita tentang struktur atom. Dengan adanya neutron, kita dapat menjelaskan mengapa massa atom oksigen, misalnya, lebih besar daripada massa atom hidrogen. Neutron juga berperan dalam reaksi nuklir dan radioaktivitas. Dalam penelitian ini, kita dapat melihat bagaimana ilmuwan melalui percobaan dan penelitian yang cermat berhasil menemukan partikel netral yang ada di dalam inti atom. Penemuan ini membuka jalan bagi pemahaman kita tentang struktur atom dan fenomena radioaktivitas.