Analisis Keseimbangan Pasar Sebelum dan Setelah Subsidi

Keseimbangan pasar adalah titik di mana jumlah barang yang diminta (Qd) sama dengan jumlah barang yang ditawarkan (Qs). Dalam kasus ini, kita akan menganalisis keseimbangan pasar sebelum dan setelah pemberian subsidi. Sebelum subsidi, persamaan permintaan adalah Qd = 50.000 - 4p, di mana p adalah harga barang. Persamaan penawaran adalah Qs = -50.000 + 8p. Untuk mencari keseimbangan pasar, kita harus menyelesaikan persamaan Qd = Qs. Dengan menggabungkan persamaan permintaan dan penawaran, kita dapat menyelesaikan persamaan Qd = Qs: 50.000 - 4p = -50.000 + 8p Kita dapat menyederhanakan persamaan tersebut: 100.000 = 12p p = 8.333 Jadi, sebelum subsidi, keseimbangan pasar terjadi pada harga 8.333. Selanjutnya, mari kita analisis keseimbangan pasar setelah subsidi. Diketahui bahwa subsidi yang diberikan adalah Rp 500. Ini berarti harga barang yang diterima oleh produsen (p) akan berkurang sebesar subsidi, yaitu 8.333 - 500 = 7.833. Dengan menggunakan harga baru ini, kita dapat menghitung kembali jumlah barang yang diminta dan ditawarkan. Persamaan permintaan menjadi Qd = 50.000 - 4(7.833) = 50.000 - 31.332 = 18.668. Persamaan penawaran tetap sama, yaitu Qs = -50.000 + 8(7.833) = -50.000 + 62.664 = 12.664. Kita dapat melihat bahwa setelah subsidi, keseimbangan pasar terjadi pada harga 7.833, dengan jumlah barang yang diminta sebesar 18.668 dan jumlah barang yang ditawarkan sebesar 12.664. Dalam kesimpulan, keseimbangan pasar sebelum subsidi terjadi pada harga 8.333, sedangkan setelah subsidi terjadi pada harga 7.833. Jumlah barang yang diminta dan ditawarkan juga berubah setelah subsidi diberikan. Subsidi dapat mempengaruhi keseimbangan pasar dengan mengubah harga dan jumlah barang yang diminta dan ditawarkan.