Menganalisis Dampak Inflasi pada Permintaan Jaket Kulit

Harga sebuah jaket kulit di distro adalah $Rp. 600.000 dan jumlah jaket yang terjual di distro tersebut adalah 400 unit. Namun, karena pengaruh inflasi, harga jaket naik menjadi $Rp. 800.000 dan jumlah jaket yang terjual turun menjadi 200 unit. Dalam analisis ini, kita akan mengeksplorasi bagaimana inflasi mempengaruhi permintaan akan jaket kulit.

Untuk memahami dampak inflasi pada permintaan, kita dapat menggunakan fungsi permintaan. Dari data yang diberikan, kita dapat melihat bahwa ketika harga naik, jumlah jaket yang terjual turun. Sebaliknya, ketika harga turun, jumlah jaket yang terjual meningkat. Oleh karena itu, kita dapat menyimpulkan bahwa permintaan akan jaket negatif terhadap perubahan harga.

Untuk menentukan fungsi permintaan yang tepat, kita perlu mempertimbangkan hubungan antara harga dan jumlah jaket yang terjual. Dari data yang diberikan, kita dapat melihat bahwa ketika harga naik, jumlah jaket yang terjual turun dengan cepat. Oleh karena itu, kita dapat menyimpulkan bahwa koefisien harga negatif.

Dengan mempertimbangkan data yang diberikan, kita dapat menentukan bahwa fungsi permintaan yang tepat adalah $Q = 1000 - 0,001P$. Fungsi ini menggambarkan bahwa ketika harga naik, jumlah jaket yang terjual turun dengan cepat, dan sebaliknya, ketika harga turun, jumlah jaket yang terjual meningkat dengan cepat.

Sebagai kesimpulan, inflasi memiliki dampak signifikan pada permintaan akan jaket kulit. Dengan menganalisis data yang diberikan, kita dapat menentukan bahwa fungsi permintaan yang tepat adalah $Q = 1000 - 0,001P$. Analisis ini menyoroti pentingnya mempertimbangkan inflasi saat menganalisis permintaan akan barang tertentu.