Gereja dan Pemberdayaan: Menjelaskan Pengembangan, Pemberdayaan, dan Ketahanan Ekonomi Gerej

Pendahuluan: Dalam konteks pemberdayaan masyarakat, gereja memainkan peran penting sebagai lembaga sosial yang bertanggung jawab terhadap pertumbuhan iman dan kehidupan sosial jemaat, serta kehidupan masyarakat secara umum. Dalam artikel ini, kita akan menjelaskan konsep pengembangan, pemberdayaan, dan ketahanan ekonomi gereja, serta bagaimana gereja dapat mewujudkan tugas panggilannya sebagai lembaga sosial yang membangun dan mengembangkan masyarakat. Bagian 1: Pengertian Pemberdayaan Gereja Pemberdayaan gereja adalah proses menghidupkan kembali tatanan nilai, budaya, dan kearifan lokal dalam membangun jati diri sebagai individu dan masyarakat. Gereja hidup dan melaksanakan tugas panggilannya di tengah-tengah masyarakat, sehingga menjadi pranata sosial yang melaksanakan kegiatan pelayanan yang memiliki dampak terhadap suatu sistem sosial tertentu. Pelayanan gereja sangat berarti bagi kehidupan masyarakat pada umumnya, jika gereja melakukan fungsinya sebagaimana mestinya. Internal gereja bertanggung jawab terhadap pertumbuhan iman atau kerohanian dan kehidupan sosial jemaat dalam gereja, sedangkan fungsi eksternal gereja bertanggung jawab terhadap kehidupan masyarakat secara umum untuk menghadirkan damai sejahtera Allah. Bagian 2: Pengertian Pengembangan Gereja Gereja adalah "perkembangan dan perluasan tubuh Kristus baik dalam kuantitas maupun kualitas, dalam bentuk yang nampak maupun isinya yang tidak nampak". Gereja sebagai organisme, yaitu kumpulan orang-orang percaya, diibaratkan seperti tanaman yang membutuhkan pertumbuhan melalui sari-sari makanan yang diperoleh dari air dan mineral dari dalam tanah yang cukup. Firman Tuhan sebagai bahan makanan rohani yang memberikan pertumbuhan yang sehat bagi gereja. Gereja yang sehat menghasilkan pertumbuhan yang seimbang, yaitu baik kuantitas maupun kualitas. Pertumbuhan yang berkuantitas yang dimaksud adalah pertambahan jumlah anggota gereja. Pertambahan jumlah anggota gereja secara umum dapat bersumber dari tiga faktor, yaitu pertama, pertumbuhan dari hasil biologis, yaitu jumlah anggota dari hasil perkawinan anggota gereja yang bertumbuh menjadi dewasa yang dilayani oleh gereja untuk dibawa mengenal Kristus sebagai bentuk persiapan untuk menjadi anggota gereja yang bertanggung jawab. Kedua, pertambahan dari perpindahan gereja, yaitu pertambahan jumlah dari hasil anggota gereja yang beralih ke gereja lain, baik karena perpindahan penduduk atau karena faktor lain. Dan ketiga, pertambahan dari hasil pemberitaan Injil, yaitu pertambahan jumlah pertobatan jiwa-jiwa baru. Pertumbuhan gereja secara kualitas merupakan pertumbuhan yang dihasilkan berdasarkan hubungan pribadi dengan Roh Kudus. Pertumbuhan kualitas berlangsung maju ke arah yang semakin baik, yang dapat dilihat dari sikap kasih yang dimiliki dalam Penekanan pertumbuhan kualitas adalah kedewasaan rohani kasih dibuktikan dari perbuatan, perkataan, dan tindakan yang berdasarkan karakter Kristus dan mewujudkan tugas panggilan yang diamanatkan oleh Yesus Kristus sebagai kepala gereja, yaitu melayani bersekutu dan bersaksi. Bagian 3: Ketahanan Ekonomi Gereja Ketahanan ekonomi gereja merupakan suatu kondisi dinamis perekonomian bangsa yang berisi keuletan dan kekuatan nasional dalam menghadapi I serta mengatasi segala dan dinamika perekonomian baik yang datang dari dalam maupun dari luar negara dan secara langsung maupun tidak langsung. Defenisi ketahanan ekonomi merupakan suatu kond