Sumber Hukum Pajak Internasional: Memahami Unsur-unsur Asing dalam Hukum Pajak Nasional

Hukum pajak internasional pada dasarnya merupakan hukum pajak nasional yang di dalamnya mengandung unsur-unsur asing. Unsur asing tersebut bisa mengenai subjek pajaknya, objek pajaknya, maupun pemungut pajaknya. Dalam artikel ini, kita akan membahas sumber-sumber hukum pajak internasional yang menjadi dasar dalam mengatur unsur-unsur asing dalam hukum pajak nasional. 1. Konvensi Pajak Ganda Konvensi pajak ganda adalah salah satu sumber hukum pajak internasional yang penting. Konvensi ini ditandatangani antara dua negara atau lebih untuk menghindari penghindaran pajak ganda dan mengatur hubungan pajak antara negara-negara tersebut. Konvensi ini mengatur berbagai aspek pajak, termasuk pengaturan subjek pajak, penghindaran pajak ganda, dan penyelesaian sengketa pajak antara negara-negara yang terlibat. 2. Perjanjian Pajak Bilateral Perjanjian pajak bilateral adalah perjanjian antara dua negara yang mengatur hubungan pajak antara kedua negara tersebut. Perjanjian ini mencakup berbagai aspek pajak, seperti pengaturan subjek pajak, penghindaran pajak ganda, dan pertukaran informasi pajak antara kedua negara. Perjanjian pajak bilateral sering kali digunakan untuk mencegah penghindaran pajak dan mempromosikan kerjasama pajak antara negara-negara yang terlibat. 3. Model Konvensi Pajak OECD Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD) telah mengembangkan Model Konvensi Pajak yang menjadi acuan dalam negosiasi perjanjian pajak internasional. Model ini mengatur berbagai aspek pajak, termasuk pengaturan subjek pajak, penghindaran pajak ganda, dan pertukaran informasi pajak antara negara-negara anggota OECD. Model Konvensi Pajak OECD memberikan kerangka kerja yang konsisten dan komprehensif dalam mengatur hubungan pajak internasional. 4. Prinsip-prinsip Pajak Internasional Selain sumber-sumber hukum yang telah disebutkan di atas, prinsip-prinsip pajak internasional juga menjadi dasar dalam mengatur unsur-unsur asing dalam hukum pajak nasional. Prinsip-prinsip ini mencakup prinsip keadilan pajak, prinsip ketentuan khusus untuk subjek pajak asing, dan prinsip penghindaran pajak ganda. Prinsip-prinsip ini membantu menciptakan kerangka kerja yang adil dan seimbang dalam mengatur hubungan pajak internasional. Dalam kesimpulan, sumber-sumber hukum pajak internasional seperti konvensi pajak ganda, perjanjian pajak bilateral, model konvensi pajak OECD, dan prinsip-prinsip pajak internasional menjadi dasar dalam mengatur unsur-unsur asing dalam hukum pajak nasional. Memahami sumber-sumber hukum ini penting dalam memahami kompleksitas hukum pajak internasional dan memastikan keadilan dan keberlanjutan dalam sistem pajak global.