Sejarah dan Implementasi Pancasila di Indonesi

Pertanyaan 1: Apa bukti Kerajaan Majapahit mengamalkan sila kelima Pancasila? Jawab: Meskipun Pancasila sebagai dasar negara baru diresmikan pada tahun 1945, prinsip-prinsip yang terkandung dalam Pancasila telah ada sejak zaman Kerajaan Majapahit di Indonesia. Salah satu bukti yang menunjukkan bahwa Kerajaan Majapahit mengamalkan sila kelima Pancasila, yaitu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, adalah adanya sistem pemerintahan yang adil dan merata di dalam kerajaan tersebut. Raja Majapahit, seperti Hayam Wuruk, dikenal sebagai pemimpin yang adil dan bijaksana, yang memastikan bahwa kepentingan rakyat diutamakan dalam pengambilan keputusan. Selain itu, Majapahit juga memiliki sistem redistribusi kekayaan yang adil, di mana hasil produksi dan kekayaan kerajaan didistribusikan secara merata kepada seluruh rakyat. Pertanyaan 2: Dilihat dari historisnya, jelaskan pertama kali penggunaan istilah Pancasila! Jawab: Istilah "Pancasila" pertama kali digunakan oleh Bung Karno, Presiden pertama Indonesia, dalam pidatonya pada tanggal 1 Juni 1945. Pidato tersebut diucapkan dalam sidang BPUPKI (Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia) yang bertujuan untuk merumuskan dasar negara Indonesia yang baru. Dalam pidatonya, Bung Karno menjelaskan bahwa Pancasila adalah dasar negara yang terdiri dari lima prinsip, yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan, dan Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia. Istilah Pancasila kemudian diadopsi dan diresmikan sebagai dasar negara Indonesia dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945. Pertanyaan 3: Apa dasar hukum tertulis di Indonesia, kapan, dan oleh siapa disahkan? Jawab: Dasar hukum tertulis di Indonesia adalah Undang-Undang Dasar 1945. Undang-Undang Dasar 1945 disahkan pada tanggal 18 Agustus 1945 oleh Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) yang dipimpin oleh Bung Hatta. Undang-Undang Dasar 1945 menjadi dasar hukum tertulis yang mengatur sistem pemerintahan, hak asasi manusia, dan prinsip-prinsip dasar negara Indonesia. Undang-Undang Dasar 1945 telah mengalami beberapa amendemen sejak disahkan, namun tetap mempertahankan prinsip-prinsip dasar yang terkandung dalam Pancasila. Pertanyaan 4: Jelaskan hasil amendemen ketiga dan keempat! Jawab: Hasil amendemen ketiga dan keempat terkait dengan perubahan dalam sistem pemerintahan Indonesia. Amendemen ketiga, yang disahkan pada tahun 2001, mengubah sistem pemerintahan Indonesia dari sistem presidensial menjadi sistem presidensial terpilih. Dalam sistem presidensial terpilih, presiden dan wakil presiden dipilih secara langsung oleh rakyat melalui pemilihan umum. Amendemen keempat, yang disahkan pada tahun 2002, mengubah masa jabatan presiden menjadi maksimal dua periode. Tujuan dari perubahan ini adalah untuk mencegah terjadinya kekuasaan yang berlebihan dan memastikan pergantian kepemimpinan yang demokratis di Indonesia. Pertanyaan 5: Mengapa presiden maksimal menjabat 2 kali dan apa tujuannya? Jawab: Presiden maksimal menjabat dua kali bertujuan untuk mencegah terjadinya kekuasaan yang berlebihan dan memastikan pergantian kepemimpinan yang demokratis di Indonesia. Dengan membatasi masa jabatan presiden, sistem politik Indonesia dapat mendorong adanya pergantian kepemimpinan yang sehat dan memberikan kesempatan kepada calon-calon yang baru untuk memimpin negara. Hal ini juga dapat mencegah terjadinya konsolidasi kekuasaan yang berlebihan dan memastikan bahwa kepentingan rakyat tetap diutamakan dalam pengambilan keputusan politik.