Pelanggaran Etika Profesi dalam Bidang Production Planning and Inventory Control (PPIC)

Dalam bidang Production Planning and Inventory Control (PPIC), seorang alumni Teknik Industri Agro bekerja di perusahaan dengan tugas utamanya adalah membuat rencana produksi dan merencanakan kebutuhan bahan baku. Selain itu, dia juga diberikan kewenangan untuk mengadakan bahan baku dengan supplier. Namun, dalam menjalankan tugasnya, ada kemungkinan terjadi pelanggaran etika profesi yang berkaitan dengan Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme. Berikut adalah lima kemungkinan pelanggaran etika profesi yang mungkin dilakukan oleh seorang PPIC: 1. Korupsi: Seorang PPIC dapat terlibat dalam korupsi dengan menerima suap dari supplier untuk memberikan preferensi dalam pengadaan bahan baku. Hal ini dapat merugikan perusahaan karena keputusan pembelian tidak didasarkan pada kualitas dan harga terbaik, melainkan kepentingan pribadi. 2. Kolusi: Seorang PPIC dapat melakukan kolusi dengan supplier untuk memanipulasi harga bahan baku. Mereka dapat bekerja sama untuk menaikkan harga bahan baku secara tidak wajar, sehingga perusahaan harus membayar lebih mahal. Hal ini merugikan perusahaan dan dapat mengurangi keuntungan yang seharusnya diperoleh. 3. Nepotisme: Seorang PPIC dapat melakukan nepotisme dengan memberikan preferensi kepada anggota keluarga atau teman dekat dalam pengadaan bahan baku. Hal ini tidak adil bagi supplier lain yang mungkin menawarkan kualitas dan harga yang lebih baik. Selain itu, tindakan ini juga dapat merugikan perusahaan karena keputusan pembelian tidak didasarkan pada pertimbangan objektif. 4. Penyalahgunaan wewenang: Seorang PPIC dapat menyalahgunakan wewenangnya dengan memberikan kontrak pengadaan bahan baku kepada perusahaan yang tidak memenuhi persyaratan atau tidak memiliki kualifikasi yang memadai. Hal ini dapat merugikan perusahaan karena kualitas bahan baku yang diterima mungkin tidak memenuhi standar yang diharapkan. 5. Konflik kepentingan: Seorang PPIC dapat terlibat dalam konflik kepentingan dengan menjadi supplier bahan baku sendiri atau memiliki saham di perusahaan supplier. Hal ini dapat mempengaruhi keputusan pembelian yang tidak objektif dan merugikan perusahaan. Dalam menjalankan tugasnya sebagai PPIC, seorang alumni Teknik Industri Agro harus menjaga integritas dan etika profesi. Pelanggaran etika profesi seperti korupsi, kolusi, dan nepotisme dapat merugikan perusahaan dan merusak reputasi profesional. Oleh karena itu, penting bagi seorang PPIC untuk selalu berpegang pada prinsip-prinsip etika dalam menjalankan tugasnya.