Kucing Hilang, Hati Tersayat **

Sore itu, suasana rumah terasa hening. Ria dan Naysila, adik-adik dari enam gadis JKT48, tengah bersedih. Kucing kesayangan mereka, si imut berbulu putih, tertinggal di teater JKT48. Mereka panik, mencari ke enam kakaknya di rumah, namun tak kunjung ditemukan. "Kak, kak, dimana kalian?" tanya Ria, suaranya bergetar. Naysila hanya bisa mengangguk, matanya berkaca-kaca. Ternyata, keenam kakak mereka sudah pergi ke teater untuk latihan. Ria dan Naysila langsung mengirim pesan, namun tak ada balasan. Kecewa dan sedih, mereka mengadu kepada orang tua mereka, Argantara dan Veranda. "Papa, Mama, kakak-kakak gak ada di rumah. Kucingnya ketinggalan di teater!" Argantara dan Veranda mencoba menenangkan Ria dan Naysila, namun kedua gadis kecil itu sudah terlanjur marah. Mereka mengurung diri di kamar, mengunci pintu rapat-rapat. Keenam kakak mereka, yang baru ingat akan kucing kesayangan adik-adiknya, berusaha membujuk Ria dan Naysila. Air mata mereka menetes, memohon agar Ria dan Naysila membuka pintu. "Ria, Nay, maaf ya. Kita lupa sama kucingnya. Kita janji gak akan lupa lagi," ucap Gracia, suara bergetar. Namun, Ria dan Naysila tetap tak bergeming. Argantara dan Veranda pun tak ikut campur, mereka hanya bisa pasrah. Melalui CCTV, keenam kakak memantau Ria dan Naysila. Tiba-tiba, Ria dan Naysila jatuh pingsan! Gracia langsung memanggil sang ayah untuk membuka pintu kamar. "Papa, Ria sama Naysila pingsan!" teriak Gracia, panik. Argantara bergegas membuka pintu kamar. Ria dan Naysila terbaring lemah di ranjang. Kecemasan menyelimuti hati keenam kakak mereka. Mereka baru menyadari betapa besar cinta dan kasih sayang Ria dan Naysila kepada kucing kesayangan mereka. Pesan:** Kisah ini mengajarkan kita tentang pentingnya komunikasi dan empati dalam keluarga. Meskipun terkadang kita merasa marah atau kecewa, penting untuk selalu mengingat bahwa keluarga adalah tempat kita berbagi kasih sayang dan saling mendukung.