Mengubah Mindset dalam Pertanian: Menko Perekonomian Mendorong Pengamatan Lapanga

Pendahuluan: Menko Perekonomian mengajak peserta Rakornas Pertanian untuk mengubah mindset mereka dalam menghadapi masalah pertanian dengan cara langsung mengamati masalah di lapangan. Bagian 1: Mengamati Masalah di Lapangan Menko Perekonomian menekankan bahwa kebijakan bukan hanya berdasarkan pemikiran, tetapi juga harus didasarkan pada kondisi di lapangan. Dengan mengamati masalah di lapangan, peserta rapat dapat memahami masalah yang dihadapi oleh petani dan mengembangkan kebijakan yang lebih efektif dan efisien. Bagian 2: Mengatasi Keterlambatan Tanam Menko Perekonomian menyadari bahwa keterlambatan tanam 1,5 bulan akibat kemarau yang berkepanjangan adalah masalah yang mendesak. Untuk mengatasi masalah ini, Menko Perekonomian telah mengalokasikan bibit secara cepat dan tepat kepada petani. Bagian 3: Mengubah Sistem Pengadaan Benih Menko Perekonomian telah mengubah sistem pengadaan benih dari sistem tender menjadi sistem penunjukan. Hal ini dilakukan karena mendesaknya kebutuhan benih di musim tanam sekarang. Dengan sistem penunjukan, waktu yang dibutuhkan untuk tender dapat dikurangi, memungkinkan petani untuk mulai menanam lebih awal. Bagian 4: Mencegah Praktik Korupsi Meskipun sistem penunjukan langsung, Menko Perekonomian tidak mempermasalahkan sistem penunjukan langsung selama tidak ada praktik korupsi. Dengan mengambil langkah-langkah untuk mencegah korupsi, Menko Perekonomian dapat memastikan bahwa kebutuhan petani terpenuhi dan kebijakan yang dibuat efektif dan efisien. Kesimpulan: Dengan mengubah mindset mereka dalam menghadapi masalah pertanian dan mengamati masalah di lapangan, peserta Rakornas Pertanian dapat mengembangkan kebijakan yang lebih efektif dan efisien. Dengan mengatasi keterlambatan tanam dan mengubah sistem pengadaan benih, Menko Perekonomian telah mengambil langkah yang signifikan untuk mendukung petani dan memastikan keberlanjutan pertanian di Indonesia.