Analisis Masalah Transportasi PT. Jaya Abadi dalam Alokasi Hasil Produksi ke Gudang Penjualan

PT. Jaya Abadi adalah perusahaan semen yang memiliki tiga pabrik di kota Malang, Semarang, dan Jakarta. Setiap pabrik memiliki kapasitas produksi yang berbeda, yaitu 110 ton, 75 ton, dan 50 ton. Saat ini, perusahaan sedang menghadapi masalah alokasi hasil produksinya ke gudang-gudang penjualan di kota Surabaya, DIY, dan Bogor. Kebutuhan gudang penjualan masing-masing adalah 70 ton, 85 ton, dan 65 ton. a) Tabel Masalah Transportasi: | Pabrik | Kapasitas Produksi (ton) | Gudang Surabaya (ton) | Gudang DIY (ton) | Gudang Bogor (ton) | |----------|-------------------------|-----------------------|------------------|--------------------| | Malang | 110 | ? | ? | ? | | Semarang | 75 | ? | ? | ? | | Jakarta | 50 | ? | ? | ? | b) Analisis Keseimbangan Masalah Transportasi: Untuk menentukan apakah masalah transportasi ini seimbang atau tidak, kita perlu membandingkan total kapasitas produksi dengan total kebutuhan gudang penjualan. Jika total kapasitas produksi lebih besar dari total kebutuhan gudang penjualan, maka masalah transportasi ini seimbang. Total kapasitas produksi: 110 + 75 + 50 = 235 ton Total kebutuhan gudang penjualan: 70 + 85 + 65 = 220 ton Dalam hal ini, total kapasitas produksi (235 ton) lebih besar dari total kebutuhan gudang penjualan (220 ton), sehingga masalah transportasi ini seimbang. c) Solusi Layak Dasar dengan Metode NWC atau Inspeksi: Metode NWC (Northwest Corner Rule) atau Inspeksi dapat digunakan untuk menentukan solusi layak dasar dalam masalah transportasi ini. Metode ini mengalokasikan hasil produksi dari pabrik dengan kapasitas tertinggi ke gudang penjualan dengan kebutuhan tertinggi, dan seterusnya. Dalam kasus ini, kita akan menggunakan metode NWC. Berikut adalah solusi layak dasar dengan metode NWC: | Pabrik | Kapasitas Produksi (ton) | Gudang Surabaya (ton) | Gudang DIY (ton) | Gudang Bogor (ton) | |----------|-------------------------|-----------------------|------------------|--------------------| | Malang | 110 | 70 | 0 | 0 | | Semarang | 75 | 0 | 85 | 0 | | Jakarta | 50 | 0 | 0 | 65 | d) Solusi Optimal dengan Metode Stepping Stone atau MoDi: Metode Stepping Stone atau MoDi (Modified Distribution) dapat digunakan untuk menentukan solusi optimal dalam masalah transportasi ini. Metode ini menghitung biaya optimal untuk mengalokasikan hasil produksi dari pabrik ke gudang penjualan. Untuk menentukan solusi optimal, diperlukan perhitungan yang lebih rinci dan kompleks. Oleh karena itu, dalam artikel ini, kita akan fokus pada solusi layak dasar dengan metode NWC. Dengan menggunakan solusi layak dasar dengan metode NWC, PT. Jaya Abadi dapat mengalokasikan hasil produksinya ke gudang-gudang penjualan dengan cara yang efisien dan seimbang. Hal ini akan membantu perusahaan dalam mengatasi masalah alokasi hasil produksi dan meningkatkan efisiensi operasionalnya.