Peran Orang Tua dalam Pendidikan Anak-anak

Dalam Alkitab Baru, mandat Allah bagi orang tua untuk mendidik anak-anak mereka juga dibahas dalam Efesus 4:6, "Dan kamu, Bapak-bapak, bangkitkan kemarahan di dalam hati anak-anakmu tetapi didiklah mereka di dalam ajaran dan nasihat Tuhan."5 Teks Alkitab tersebut menegaskan peran orang tua bagi anak-anak, bukan hanya memastikan kebutuhan materi anak-anak terpenuhi. Orang tua juga bertanggung jawab untuk mendidik anak-anak untuk hidup sesuai dengan ajaran dan nasihat Tuhan. Berdasarkan teks Alkitab tersebut, orang tua berperan mendidik anak-anak untuk mengenal dan menghormati Tuhan dalam kehidupan sehari-harinya. Dengan mendengarkan dan sabar, setiap orang tua bertanggung jawab untuk membimbing anak-anak mereka untuk bertindak baik dan benar, sebagaimana tercantum dalam ajaran dan nasihat Allah dalam kitab suci. Orang tua juga hadir sebagai pembimbing dalam lingkungan pergaulan anak. Ketika anak bergaul, orang tua bertanggung jawab untuk membimbing anak agar dapat menjalin hubungan sosial yang baik dengan orang-orang di sekitarnya, terutama dalam lingkungan pergaulannya. Orang tua membimbing anak-anak untuk mengasihi orang lain tanpa membedakan, sehingga anak dapat bersikap inklusif dan bersedia menjalin persahabatan dengan siapa saja dengan ketulusan hati. Selain itu, orang tua juga bertanggung jawab untuk mengingatkan dan menasihat anak-anak mereka untuk bersikap selektif terhadap hal-hal yang terjadi dalam pergaulan, sehingga anak tidak terjebak dalam yang menyesatkan dan mengarahkan anak melakukan perbuatan dosa. Dalam masa remaja, anak-anak cukup mudah diombong-ambingkan dengan pengaruh dari luar jika tidak mendapat bimbingan dari orang tua. Oleh karena itu, peran orang tua sangat penting untuk menuntun dan mengarahkan mereka. Didikan yang telah ditanamkan sejak kecil kepada anak-anak harus dijaga. Untuk itu, dibutuhkan kesetiaan orang tua dalam melaksanakan perannya sebagai pendidik pertama dan terutama anak-anak. Tanggung jawab mendidik anak merupakan tanggung jawab sepanjang hayat, sehingga anak-anak berpegang dan berpedoman pada kebenaran sejati Allah. Tanggung jawab mendidik anak mengenal Tuhan dan bertumbuh memiliki karakter sebagai anak-anak Tuhan tentu bukanlah hal mudah untuk dilakukan setiap orang tua. Untuk itu, orang tua perlu mengenal Tuhan lebih dulu dan berusaha melaksanakan firman Tuhan dalam kehidupan sehari-harinya, sehingga anak-anak memperoleh contoh atau teladan hidup yang baik melalui tutur kata dan perilaku sehari-hari orang tuanya. Ketika orang tua abai akan peranannya untuk mendidik anak-anak dalam kebenaran Allah, maka anak-anak akan menafsirkan hidupnya tanpa membedakan benar atau salah.