Anatomi dan Fisiologi Duktus Nasolakrimalis: Sebuah Tinjauan

Duktus nasolakrimalis merupakan struktur penting dalam sistem lakrimal, yang bertanggung jawab untuk drainase air mata dari mata ke rongga hidung. Memahami anatomi dan fisiologi duktus nasolakrimalis sangat penting untuk mendiagnosis dan mengobati berbagai kondisi oftalmologi, seperti obstruksi duktus nasolakrimalis.

Lokasi dan Struktur Duktus Nasolakrimalis

Duktus nasolakrimalis adalah saluran membranosa yang menghubungkan kantung lakrimal, yang terletak di sudut medial mata, ke rongga hidung. Duktus ini berukuran sekitar 12-18 mm pada orang dewasa dan terletak di dalam kanal tulang yang dibentuk oleh tulang maksila, lakrimal, dan tulang hidung bagian bawah.

Duktus nasolakrimalis dapat dibagi menjadi dua bagian: bagian lakrimal dan bagian hidung. Bagian lakrimal lebih pendek dan lebih vertikal, memanjang dari kantung lakrimal ke tulang lakrimal. Bagian hidung lebih panjang dan lebih miring, berjalan ke bawah, belakang, dan medial untuk membuka ke dalam meatus hidung inferior.

Histologi Duktus Nasolakrimalis

Duktus nasolakrimalis dilapisi oleh epitel kolumnar bertingkat bersilia, mirip dengan yang melapisi saluran pernapasan. Epitel ini mengandung sel goblet yang mengeluarkan lendir, yang membantu melumasi dan memindahkan air mata melalui duktus. Lapisan jaringan ikat dan otot polos mengelilingi epitel, memberikan dukungan struktural dan memungkinkan duktus berkontraksi, yang membantu mengalirkan air mata.

Mekanisme Drainase Air Mata

Drainase air mata melalui duktus nasolakrimalis merupakan proses kompleks yang melibatkan gaya kapiler, gravitasi, dan aksi pompa otot. Saat berkedip, otot orbikularis okuli berkontraksi, menekan kantung lakrimal dan mendorong air mata ke dalam duktus nasolakrimalis. Bersamaan dengan itu, aksi pompa yang diciptakan oleh kontraksi dan relaksasi otot-otot di sekitar kantung lakrimal, seperti otot Horner, membantu menarik air mata melalui duktus. Akhirnya, gravitasi membantu mengalirkan air mata ke dalam rongga hidung, terutama saat kepala dimiringkan ke depan.

Signifikansi Klinis Duktus Nasolakrimalis

Obstruksi duktus nasolakrimalis adalah kondisi umum, terutama pada bayi, yang menyebabkan mata berair berlebihan (epifora). Obstruksi dapat terjadi karena berbagai faktor, termasuk perkembangan duktus yang tidak lengkap, infeksi, atau peradangan. Dalam kebanyakan kasus, obstruksi duktus nasolakrimalis pada bayi sembuh secara spontan dalam tahun pertama kehidupan. Namun, beberapa kasus mungkin memerlukan intervensi bedah untuk membuka blokir duktus.

Duktus nasolakrimalis juga dapat menjadi jalan masuknya infeksi dari rongga hidung ke mata, yang menyebabkan kondisi seperti dakriosistitis, yaitu peradangan pada kantung lakrimal. Oleh karena itu, memahami anatomi dan fisiologi duktus nasolakrimalis sangat penting untuk mendiagnosis dan mengobati berbagai kondisi oftalmologi.

Sebagai kesimpulan, duktus nasolakrimalis memainkan peran penting dalam sistem lakrimal dengan mengalirkan air mata dari mata ke rongga hidung. Lokasi, struktur, dan fungsinya yang unik menjadikannya rentan terhadap obstruksi dan infeksi. Memahami anatomi dan fisiologi duktus nasolakrimalis sangat penting bagi para profesional kesehatan untuk memberikan perawatan yang tepat kepada pasien dengan kondisi yang mempengaruhi sistem lakrimal.