Kekuasaan Allah dan Kekuasaan Manusia: Sebuah Analisis Al-Qur'a

Kekuasaan Allah dan kekuasaan manusia adalah dua konsep yang saling melengkapi dalam Al-Qur'an. Allah, sebagai Maha Kuasa, memiliki kekuasaan segala sesuatu, menciptakan, memelihara, dan menghancurkan tanpa memerlukan bantuan dari siapa pun. Manusia, di sisi lain, memiliki kemampuan untuk menciptakan, memelihara, dan menghancurkan karya mereka sendiri, tetapi mereka tidak memiliki kekuasaan untuk mempertahankan kean mereka sendiri. Ayat Al-Baqarah/2:20 dari Al-Qur'an menegaskan kekuasaan Allah atas segala sesuatu, mengatakan, "Sungguh, Allah Mahakuasa atas segala sesuatu." Ayat ini menekankan bahwa tidak ada yang dapat menghalangi atau menentang kehendak Allah, dan bahwa segala sesuatu terjadi sesuai dengan kehendak-Nya. Di sisi lain, manusia memiliki kekuasaan tertentu, tetapi mereka tidak memiliki kekuasaan mutlak seperti Allah. Manusia dapat menciptakan, memelihara, dan menghancurkan karya mereka sendiri, tetapi mereka tidak dapat mempertahankan kehidupan mereka sendiri. Manusia juga tidak memiliki kekuasaan untuk mengubah takdir atau menghindari kematian. Kekuasaan Allah dan kekuasaan manusia adalah dua konsep yang saling melengkapi dalam Al-Qur'an. Allah, sebagai Maha Kuasa, memiliki kekuasaan mutlak atas segala sesuatu, menciptakan, memelihara, dan menghancurkan tanpa memerlukan bantuan dari siapa pun. Manusia, di sisi lain, memiliki kemampuan untuk menciptakan, memelihara, dan menghancurkan karya mereka sendiri, tetapi mereka tidak memiliki kekuasaan untuk mempertahankan kehidupan mereka sendiri. Ayat Al-Baqarah/2:20 dari Al-Qur'an menegaskan kekuasaan Allah atas segala sesuatu, mengatakan, "Sungguh, Allah Mahakuasa atas segala sesuatu." Ayat ini menekankan bahwa tidak ada yang dapat menghalangi atau menentang kehendak Allah, dan bahwa segala sesuatu terjadi sesuai dengan kehendak-Nya. Di sisi lain, manusia memiliki kekuasaan tertentu, tet tidak memiliki kekuasaan mutlak seperti Allah. Manusia dapat menciptakan, memelihara, dan menghancurkan karya mereka sendiri, tetapi mereka tidak dapat mempertahankan kehidupan mereka sendiri. Manusia juga tidak memiliki kekuasaan untuk mengubah takdir atau menghindari kematian. Kekuasaan Allah dan kekuasaan manusia adalah dua konsep yang saling melengkapi dalam Al-Qur'an. Allah, sebagai Maha Kuasa, memiliki kekuasaan mutlak atas segala sesuatu, menciptakan, memelihara, dan menghancurkan tanpa memerlukan bantuan dari siapa pun. Manusia, di sisi lain, memiliki kemampuan untuk menciptakanelihara, dan menghancurkan karya mereka sendiri, tetapi mereka tidak memiliki kekuasaan untuk mempertahankan kehidupan mereka sendiri. Ayat Al-Baqarah/2:20 dari Al-Qur'an menegaskan kekuasaan Allah atas segala sesuatu, mengatakan, "Sungguh, Allah Mahakuasa atas segala sesuatu." Ayat ini menekankan bahwa tidak ada yang dapat menghalangi atau menentang kehendak Allah, dan bahwa segala sesuatu terjadi sesuai dengan kehendak-Nya. Di sisi lain, manusia memiliki kekuasaan tertentu, tetapi mereka tidak memiliki kekuasaan mutlak seperti Allah. Manusia dapat menciptakan, memelihara, dan mengurkan karya mereka sendiri, tetapi mereka tidak dapat mempertahankan kehidupan mereka sendiri. Manusia juga tidak memiliki kekuasaan untuk mengubah takdir atau menghindari kematian. Kekuasaan Allah dan kekuasaan manusia adalah dua konsep yang saling melengkapi dalam Al-Qur'an. Allah, sebagai Maha