Program Pembuatan Komposter Mini untuk Pengolahan Sampah Organik di SMA Negeri 1 Berau

Latar Belakang Pengolahan limbah organik menjadi kompos adalah solusi efektif untuk mengurangi jumlah sampah yang dihasilkan. Di SMA Negeri 1 Berau, lingkungan sekolah menghasilkan limbah organik dedaunan dari pepohonan, semak-semak, dan tanaman di sekitar area sekolah. Jika limbah ini tidak dikelola dengan baik, dapat menyebabkan pencemaran tanah. Oleh karena itu, penting bagi sekolah untuk memiliki sistem pengolahan limbah organik dedaunan yang efektif, salah satunya dengan mengolah limbah dedaunan menjadi kompos. Relevansi SMA Negeri 1 Berau telah mengambil langkah-langkah untuk menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan di sekitarnya sebagai bagian dari program Adiwiyata. Salah satu langkah yang diambil adalah menanam berbagai pohon dan tanaman di area sekolah. Namun, masalah yang muncul adalah penanganan daun-daun yang jatuh dari pohon-pohon tersebut. Daun-daun tersebut seringkali hanya dikumpulkan dan dibuang ke tempat sampah tanpa tindak lanjut yang memadai. Sampah organik yang tidak terkelola dengan baik dapat menimbulkan masalah lingkungan seperti pencemaran tanah dan air. Sampah organik seperti daun-daun tersebut dapat diolah menjadi pupuk kompos yang berguna bagi tanah dan dapat mengurangi penggunaan pupuk kimia yang berbahaya bagi lingkungan. Oleh karena itu, SMA Negeri 1 Berau merencanakan program pembuatan Komposter Mini dengan pengolahan sampah organik. Dengan adanya program ini, diharapkan dapat mengurangi jumlah sampah dan meningkatkan kualitas tanah dengan pupuk kompos yang dihasilkan. Rencana Program Kerja 1. Pengumpulan sampah organik (dedaunan): Sekolah akan melakukan pengumpulan dedaunan yang jatuh dari pohon-pohon di area sekolah secara teratur. 2. Melakukan proses pengomposan: Dedaunan yang terkumpul akan diolah menjadi kompos melalui proses pengomposan yang tepat. 3. Uji coba pupuk kompos terhadap tanaman seledri: Pupuk kompos yang dihasilkan akan diuji coba pada tanaman seledri untuk melihat efektivitasnya dalam meningkatkan pertumbuhan tanaman. Hasil Program Kerja Setelah melalui proses pengomposan, sampah organik dedaunan berhasil diubah menjadi pupuk kompos yang berkualitas. Pupuk kompos ini kemudian diuji coba pada tanaman seledri. Hasilnya menunjukkan bahwa tanaman seledri yang diberi pupuk kompos mengalami pertumbuhan yang lebih baik dibandingkan dengan tanaman yang tidak diberi pupuk kompos. Hal ini menunjukkan bahwa pengolahan sampah organik menjadi pupuk kompos melalui program Komposter Mini sangat efektif dalam meningkatkan kualitas tanah dan pertumbuhan tanaman. Dengan adanya program pembuatan Komposter Mini, SMA Negeri 1 Berau berhasil mengurangi jumlah sampah organik yang dihasilkan dan meningkatkan kelestarian lingkungan di sekitar sekolah. Program ini juga memberikan manfaat ekonomi dengan menghasilkan pupuk kompos yang dapat digunakan untuk keperluan pertanian di sekolah.