Bentuk Muka Bumi Akibat Tekanan pada Kulit Bumi

Bentuk muka bumi dapat terbentuk akibat tekanan vertical dan horizontal pada kulit bumi yang lentur atau elastis. Ada beberapa jenis bentuk muka bumi yang terjadi akibat tekanan ini, antara lain lipatan/kerutan, patahan/sesar, dan retakan/rekahan/kekar.

Lipatan atau kerutan adalah bentuk muka bumi yang terjadi akibat tekanan vertical dan horizontal pada kulit bumi yang lentur atau elastis. Contoh dari lipatan ini adalah Peg Tengger, Ijen, dan Bukit Barisan. Lipatan dapat dibedakan menjadi beberapa jenis berdasarkan sumbu lipatannya, seperti lipatan tegak, lipatan miring, lipatan menggantung, isoklinal, lipatan rebah, dan lipatan sesar sungkup (overthrust).

Patahan atau sesar adalah bentuk muka bumi yang terjadi akibat tekanan vertical dan horizontal pada kulit bumi yang keras atau kaku. Contoh dari patahan ini adalah Slank Semangko, Lembang, Palu, dan Opak. Patahan dapat menyebabkan pergeseran dan retakan pada kulit bumi.

Retakan atau rekahan adalah bentuk muka bumi yang terjadi akibat retakan pada permukaan bumi, namun tidak menyatu di bawah permukaan. Retakan ini dapat terjadi akibat tekanan pada kulit bumi. Contoh dari retakan ini belum dapat diidentifikasi secara spesifik.

Dalam mempelajari bentuk muka bumi, penting untuk memahami bahwa tekanan pada kulit bumi dapat menyebabkan berbagai bentuk yang berbeda. Lipatan, patahan, dan retakan adalah contoh-contoh bentuk muka bumi yang terjadi akibat tekanan ini. Memahami bentuk muka bumi ini dapat membantu kita dalam memahami proses geologi yang terjadi di bumi kita.

Sumber: Channel Belajar Geo

Catatan: Artikel ini bertujuan untuk memberikan pemahaman tentang bentuk muka bumi akibat tekanan pada kulit bumi. Konten ini didasarkan pada informasi yang tersedia dan dapat diandalkan.