Perbandingan Imam Syafi'i dan Imam Ahmad bin Hambal dalam Dunia Ulama Islam

Imam Syafi'i, seorang mujtahid mutlak, adalah seorang ulama yang ahli dalam Fiqh, Hadis, dan Ushul. Ia mampu menggabungkan Fiqh dari ahli Irak dan Hijaz. Dasar madzhabnya adalah Al-Quran, Sunnah, Ijma', dan Qiyas. Salah satu karya monumentalnya adalah "Ar-Risalah", buku pertama tentang ushul fiqh, dan kitab "Al-Umm", yang berisi madzhab fiqhi yang baru. Pengikut madzhab Syafi'i terbanyak terdapat di Mesir, Kurdistan, Yaman, Aden, Hadramaut, Mekah, Pakistan, dan Indonesia. Imam Syafi'i wafat pada bulan Rajab tahun 204 H/820 M, dan dimakamkan di Mesir. Sementara itu, Imam Ahmad bin Hambal, nama lengkapnya Ahmad bin Muhammad bin Hambal bin Hilal bin Asad Al-Marwazi Al-Baghdadi, lahir pada bulan Rabi'ul Awwal tahun 164 H di Baghdad. Pada usia 15 tahun, ia telah menghafal Al-Quran. Ia juga dikenal sebagai orang yang memiliki tulisan yang sangat indah. Imam Ahmad bin Hambal memiliki hafalan yang kuat, menghafal lebih dari satu juta hadis. Banyak pujian dari para ulama tentang keistimewaan hafalan Imam Hambali. Kezuhudannya juga sangat terkenal, dengan rumahnya yang sempit dan kecil, serta pakaian yang sederhana. Ia juga dikenal dengan sifat tawadhu'nya yang tinggi. Guru-guru Imam Ahmad bin Hambal berjumlah lebih dari 280 ulama yang berasal dari berbagai tempat seperti Mekkah, Kufah, Bashrah, Baghdad, dan Yaman. Beberapa di antara guru-gurunya adalah Ismail bin Ja'far dan Abbad bin Abbad Al-Mu'tazili. Dalam dunia ulama Islam, baik Imam Syafi'i maupun Imam Ahmad bin Hambal memiliki pengaruh yang besar. Keduanya adalah tokoh-tokoh penting dalam bidang Fiqh dan Hadis. Meskipun memiliki perbedaan dalam beberapa hal, mereka berdua memiliki kontribusi yang signifikan dalam pengembangan ilmu agama. Dalam kesimpulan, Imam Syafi'i dan Imam Ahmad bin Hambal adalah dua ulama besar dalam dunia Islam. Keduanya memiliki keahlian dalam bidang Fiqh dan Hadis, serta memiliki pengikut yang banyak. Meskipun memiliki perbedaan dalam beberapa hal, mereka berdua memberikan kontribusi yang besar dalam pengembangan ilmu agama.