Menghitung Persediaan Akhir dan HPP dengan Metode LIFO **

Metode LIFO (Last In, First Out) adalah metode penilaian persediaan yang mengasumsikan bahwa barang yang terakhir dibeli akan dijual terlebih dahulu. Dalam kasus ini, kita akan menghitung persediaan akhir dan HPP (Harga Pokok Penjualan) menggunakan metode LIFO berdasarkan data yang diberikan. Persediaan Awal: $Rp.000$ Pembelian: * 16 unit @ $Rp6.500$ = $Rp104.000$ * 25 unit @ $Rp7.000$ = $Rp175.000$ Total Persediaan Tersedia: $Rp.000 + Rp104.000 + Rp175.000 = Rp279.000$ Penjualan: * 80 unit @ $Rp7.000$ = $Rp560.000$ Persediaan Akhir (LIFO): * 180 unit terdiri dari: * 100 unit dari pembelian terakhir (25 unit @ $Rp7.000$) * 80 unit dari pembelian sebelumnya (16 unit @ $Rp6.500$) * Persediaan Akhir (LIFO) = (100 unit x $Rp7.000) + (80 unit x $Rp6.500) = $Rp700.000 + $Rp520.000 = $Rp1.220.000 HPP (LIFO): * HPP (LIFO) = Total Persediaan Tersedia - Persediaan Akhir (LIFO) * HPP (LIFO) = $Rp279.000 - $Rp1.220.000 = -$Rp941.000 Kesimpulan: Berdasarkan metode LIFO, persediaan akhir yang tercatat adalah $Rp1.220.000 dan HPP yang dihasilkan adalah -$Rp941.000. Hasil ini menunjukkan bahwa metode LIFO dapat menghasilkan nilai persediaan akhir yang lebih tinggi dan HPP yang lebih rendah dibandingkan dengan metode FIFO (First In, First Out). Hal ini karena metode LIFO mengasumsikan bahwa barang yang terakhir dibeli akan dijual terlebih dahulu, sehingga persediaan yang tersisa di akhir periode akan terdiri dari barang yang dibeli lebih awal dengan harga yang lebih rendah. Penting untuk dicatat bahwa metode LIFO tidak selalu merupakan metode yang paling tepat untuk semua situasi. Pemilihan metode penilaian persediaan harus disesuaikan dengan karakteristik bisnis dan tujuan pelaporan keuangan.**